PURBALINGGA – Kartu dari BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan S osial) yang di miliki warga ternyata sebagian ada yang dinonaktifkan secara sepihak. Hal itu menimpa Sokhim Sriyanto warga Desa Sindang, Kecamatan Mrebet, Purbalingga.
Ia sempat panik saat anaknya sakit mendadak terpaksa harus dilarikan ke RS Palang Biru Kutoarjo, Purworejo.
“Anak saya yang ketiga, Rayan, sakit Deman Berdarah, sedang di rawat,” kata Sokhim Via ponselnya. Rayan Miftah Putra pasangan Sokhim dan Winarni sakit DB dilarikan ke RS Palang Biru Kutoarjo, Purworejo, karena kelurga itu sedang merantau di daerah wilayah Kecamatan Grabag, Purworejo sebagai pemanen kelapa.
Menurut Sokhim, ia sempat panik sebab takut biaya di RS besar, sedangkan kondisi ekonomi yang pas pasan, lalu menghubungi Tenaga Sosial Kec Grabag untuk minta bantuan keringan biaya. “Saya kan merantau, kalau sekeluarga yang masih penduduk Purbalingga,” kata Sokhim.
Petugas Sosial Kecamatan Grabag, Purworejo menghubungi ke Dinas Sosial Purbalingga untuk mencarikan BPJS. “Iya kami sudah dikonfirmasi dari Purworejo untuk mencarikan UHC BPJS, kami siapkan administrasi bersama perangkat Desa Sindang, siang ini kemungkinan sudah keluar No BPJS untuk berobat gratis, bagi saudara kita yang sedang merantau jauh,” kata Rocky Pratama Petugas sosial Dinsos Purbalingga, Rabu (12/02)
Dilansir dari berbagai sumber, masyarakat penerima BPJS kesehatan ini sebagian ada yang di nonaktikan secara sepihak. Sehingga ketika ada salah satu anggota keluarga yang sakit maka Pemerintah Daerah Purbalingga menyediakan layanan satu atap,.yakni Mall Pelayanan Publiik (MPP) yang berada di Kalimanah Purbalingga.
Jika BPJS tidak aktif atau warga tidak mampu maka ada Pogram UHC (Universal Health Coverage) merupakan system penjaminan kesehatan yang memastikan setiap warga dalam populasi memiliki akses adil dalam pelayanan kesehatan. (Dar)