MAMUJU – Pelayanan air bersih yang amburadul oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Mamuju kini menjadi sorotan tajam publik. Ketua Himpunan Pelajar Mahasiswa (Hipermakes) Cabang Mamuju, Irwan, mendesak Bupati Mamuju untuk segera turun tangan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kinerja PDAM.
Irwan menegaskan bahwa keluhan warga terus membanjiri akibat buruknya distribusi air bersih. Pasokan tidak hanya tidak maksimal, tetapi kerap berhenti total selama beberapa bulan terakhir. Ironisnya, kewajiban membayar tagihan tetap berjalan normal.
“Air adalah kebutuhan pokok. Tapi sudah berbulan-bulan tidak ada perbaikan berarti. Bahkan rumah sakit pun ikut terdampak karena suplai air dari PDAM terputus. Ini kondisi yang tidak bisa ditolerir,” ujar Irwan, Jumat (16/5/2025).
Lebih lanjut, Irwan juga menyoroti ketidakadilan dalam sistem pembayaran. Ketika warga telat membayar, denda langsung dikenakan. Namun ketika layanan PDAM terganggu, tidak ada bentuk kompensasi sedikit pun kepada pelanggan.
“Kami tegaskan, jika dalam waktu dekat tidak ada langkah konkret dari pemerintah daerah dan PDAM, Hieprmakes bersama masyarakat akan turun ke jalan. Aksi demonstrasi di kantor Bupati dan PDAM tak bisa kami hindari,” pungkasnya.
