WAMENA – Ketua Lembaga Masyarakat Adat (LMA) Jayawijaya Herman Doga kembali angkat bicara untuk mengimbau seluruh masyarakat di Wamena Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan agar menjaga kedamaian di wilayahnya.
Hal tersebut ia sampaikan menyikapi situasi yang terjadi akhir-akhir ini di Wamena–pasca terjadinya penembakan terhadap dua tukang bangunan di Gereja GKI Imanuel di Kampung Kuantapo Distrik Asotipo pada Rabu, 4 Juni 2025.
“Selamat siang semua warga Pegunungan. Saya Herman Doga, Ketua LMA Kabupaten Jayawijaya. Dengan ini saya mengimbau warga Papua Pegunungan umumnya, lebih khususnya di Wamena, mari kita jaga kedamaian,” ajak Doga melalui keterangan tertulisnya, Minggu (8/6/2025).
Ia minta semua pihak baik orang muda maupun para orangtua agar bisa menjaga Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya sebagai Ibukota Provinsi Papua Pegunungan yang merupakan tempat semua orang beraktivitas.
“Saya minta kepada keluarga yang ada diluar sana, itu adik-adik saya, anak-anak saya, dan om saya. Saya berpesan dan mengimbau agar jangan mengganggu di perut Lembah Baliem,” pintanya.
Doga menganggap Lembah Baliem merupakan perut bagi semua orang yang beraktivitas di Papua Pegunungan. Jika hal itu diganggu, maka akan terjadi ketidakseimbangan yang akan membuat semua pihak susah.
“Lembah Baliem jika dikasih rusak, maka kita akan kemana lagi? Ini saya selaku penjaga dusun, penjaga rumah dan tidak ada orang lagi untuk jaga rumah ini. Kita sama-sama jaga di luar maupun di dalam, kita jaga bersama keamanan ini, lebih utama kepada masyarakat asli dan juga warga pendatang,” ujarnya.
Ia mengajak segenap masyarakat Wamena menjaga keamanan aktivitas
sehari-hari. “Kita amankan juga masyarakat yang cari nafkah dan hidup di dalam maupun di luar kota hingga kampung. Atau kepada mereka yang datang dan keluar kampung mereka trauma (kekerasan). Mari kita bebaskan terutama warga pendatang dan juga warga asli ini dari masalah perut. Mereka masuk ke perut, perut ini honai, honai jangan diganggu. Kita jaga bersama,” lanjutnya.
Pada momentum ini, Doga sekaligus mengajak kepada para tokoh adat agar berperan serta menjaga kamtibmas, agar masyarakat bisa beraktivitas seperti biasa tanpa ada rasa takut dan khawatir. “Jadi, mari kita jaga bersama, terutama kepada LMA di delapan kabupaten yang ada di Provinsi Papua Pegunungan,” imbaunya.
“Mari kita jaga bersama. Di kampung, di hutan hingga kota agar aktivitas ekonomi bisa jalan baik. Jika begini terus nanti masyarakat bisa kelaparan, warga tidak bisa berkebun, nanti musim kelaparan dan jadi musibah,” ingatnya.
Doga minta agar sinergitas semua pihak perlu dilakukan, terutama saling komunikasi dan koordinasi sehingga tercapai kata kedamaian. “Kepada seluruh warga, mari kita jaga bersama. Dan demi keamanan agar TNI Polri bisa bersinergi bersama masyarakat agar bisa ciptakan keamanan yang kondusif. Kita semua ini satu bapak dan mama, dan satu honai, mari kita jaga bersama. Wa..wa..wa,” pungkasnya. (bams)