KOTA MALANG – Cuaca dingin tengah menyelimuti Kota Malang. Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara turun drastis hingga menyentuh angka di bawah 20°C pada malam hari. Fenomena ini terjadi seiring dengan posisi Bumi yang kini berada di titik terjauhnya dari Matahari, yang disebut sebagai aphelion.
Fenomena penurunan suhu yang oleh warga Malang disebut “bediding” ini bukanlah hal baru. Menurut Junaedi, Kepala Biro portal-indonesia.com untuk wilayah Malang, kondisi semacam ini biasa terjadi setiap tahunnya, khususnya pada bulan Juli hingga awal September.
“Pada bulan-bulan ini, suhu udara di Malang memang turun drastis, terutama saat malam hari. Bahkan suhunya bisa mencapai 17°C menjelang pagi,” ujar Junaedi, yang juga merupakan warga asli Malang.
Ia menambahkan, suhu mulai terasa dingin sejak pukul 21.00 WIB dan bisa menyentuh 19°C. Suhu ini akan terus menurun hingga dini hari, terutama di daerah dataran tinggi dan kawasan yang dikelilingi perbukitan.
Junaedi mengimbau para wisatawan yang hendak menghabiskan libur sekolah di Malang untuk mempersiapkan perlengkapan hangat.
“Bawa pakaian tebal atau jaket agar liburan tetap nyaman. Apalagi kalau malam hari ingin berjalan-jalan di kawasan heritage seperti Kayutangan, udara benar-benar menusuk,” jelasnya.
Pria yang juga mengelola sebuah kedai kopi di kawasan Kayutangan Heritage ini menyebutkan bahwa bulan Juli hingga Agustus adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Gunung Bromo.
“Cuacanya cerah dan jarang berkabut, jadi pemandangan Gunung Bromo akan terlihat sangat jelas. Namun, suhu di sana bisa lebih ekstrem, bahkan di bawah 10°C. Wisatawan bisa melihat tanaman beku yang tertutup kristal es di pagi hari,” tambahnya.
Dengan kondisi cuaca seperti ini, Kota Malang bukan hanya menawarkan kesejukan, tetapi juga pengalaman wisata yang unik. Pastikan Anda datang dengan persiapan yang tepat agar liburan tetap hangat dan menyenangkan.