Portal Jatim

Workshop Fotografi & Videografi AJS 2025, Diskominfo Sidoarjo Dorong Kreator Lokal Angkat Sejarah dan Budaya

Redaksi
×

Workshop Fotografi & Videografi AJS 2025, Diskominfo Sidoarjo Dorong Kreator Lokal Angkat Sejarah dan Budaya

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO  – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sidoarjo menggelar Workshop Fotografi dan Videografi AJS 2025 yang sekaligus dirangkai dengan malam penganugerahan Anugerah Jurnalistik Sidoarjo (AJS) 2025. Agenda ini berlangsung selama dua hari, 23–24 September 2025, di Pendopo Delta Wibawa Sidoarjo.

Dalam sambutannya, Sekretaris Diskominfo Sidoarjo, Eri Sudewo, menyampaikan permohonan maaf atas kendala akses menuju pendopo akibat proyek revitalisasi Alun-Alun. Meski penuh tantangan, ia menegaskan bahwa program revitalisasi ini akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat.

“Peran media, termasuk media sosial, sangat besar dalam membentuk opini publik. Karena itu, kegiatan ini juga menjadi sarana memperkuat budaya lokal melalui konten kreatif,” ujarnya.

Workshop dibuka dengan paparan Hendro D. Laksono yang menyampaikan materi bertajuk Teknik Fotografi Mobile untuk Dokumentasi Heritage Sidoarjo serta Produksi Video Pendek dengan Smartphone untuk Storytelling Sejarah dan Budaya. Ia menekankan bahwa teknologi sederhana seperti kamera ponsel bisa menjadi alat efektif untuk mendokumentasikan warisan sejarah.

“Dengan smartphone, siapa pun bisa bercerita tentang kekayaan Sidoarjo lewat visual yang kuat dan menyentuh,” jelas Hendro.

Selain itu, Hendro juga memperkenalkan konsep slow journalism yang menekankan kedalaman makna dalam karya visual. Menurutnya, sebuah foto tidak hanya merekam peristiwa, tetapi juga mampu membangkitkan emosi, mulai dari kegembiraan hingga perenungan.

Sesi berikutnya menghadirkan A. Malik, praktisi videografi sekaligus kreator konten. Malik berbagi pengalaman mengenai teknik dasar produksi video, termasuk pentingnya pemilihan sudut pengambilan gambar yang memengaruhi narasi. Ia juga memperkenalkan konsep sprint, yakni bekerja cepat, fokus, dan efektif untuk menghasilkan karya visual berkualitas.

Tidak hanya menghadirkan praktisi, kegiatan ini juga diwarnai pandangan dari Ketua DPRD Sidoarjo, H. Abdillah Nasih. Menurutnya, jurnalisme modern bukan sekadar merekam fakta, tetapi juga memiliki peran penting dalam pembangunan daerah. Ia mencontohkan potensi rawa ubur-ubur di Buduran yang bisa diangkat sebagai konten wisata edukatif.

Baca Juga:
Kapolres Situbondo Rotasi Pejabat Kunci, Ini Daftar Lengkap Sertijab Terbaru

“Karya jurnalistik yang humanis dapat mengenalkan potensi lokal ke dunia, mulai dari kearifan budaya hingga fenomena unik seperti Lumpur Lapindo,” tutur Nasih.

Ia juga mengungkapkan tengah menyiapkan buku berjudul Sidoarjo Bumi Auliyah yang akan memuat sejarah para wali, situs makam kuno, hingga kuliner khas Sidoarjo. Menurutnya, baik karya literasi maupun visual dapat menjadi sarana dakwah, inspirasi, sekaligus penggerak pembangunan daerah.

Nasih berharap workshop ini mampu melahirkan kreator lokal yang tidak hanya mahir secara teknis, tetapi juga memiliki kepekaan terhadap sejarah dan budaya.

“Kami ingin para peserta membawa Sidoarjo ke panggung yang lebih luas melalui karya foto dan video yang menggugah,” pungkasnya.