SIDOARJO — Upaya pencarian korban runtuhnya bangunan mushola di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, terus berlanjut hingga memasuki hari ketujuh, Minggu (5/10/2025) dini hari. Tim SAR gabungan kembali menemukan korban meninggal dunia, sehingga total jumlah korban kini mencapai 26 orang. Salah satu temuan terbaru berupa potongan tubuh yang terjepit di bawah puing beton.
Hingga pukul 00.00 WIB, total korban yang berhasil dievakuasi mencapai 130 orang. Dari jumlah tersebut, 104 korban dinyatakan selamat, sedangkan 26 lainnya meninggal dunia. Dari korban meninggal, sebanyak 21 orang masih belum teridentifikasi akibat kondisi jasad yang tidak utuh.
Proses pencarian dilakukan tanpa henti selama 24 jam dengan sistem kerja bergantian. Tim SAR mengoperasikan tiga alat berat, terdiri dari satu breaker excavator untuk memecah beton dan dua excavator lainnya guna memindahkan material runtuhan.
“Medan pencarian cukup sulit karena struktur bangunan baru selesai dicor dan betonnya sangat keras. Namun, upaya pencarian terus kami lanjutkan sampai seluruh korban berhasil ditemukan,” ujar salah satu anggota Tim SAR di lokasi.
Pada hari keenam pencarian, Sabtu (4/10), tim menemukan 12 korban dalam kondisi meninggal dunia. Korban terakhir ditemukan sekitar pukul 23.29 WIB. Sehari kemudian, pencarian kembali membuahkan hasil dengan ditemukannya potongan tubuh di antara reruntuhan bangunan.
Bupati Sidoarjo H. Subandi bersama Kapolresta Sidoarjo Kombes Pol. Christian Tobing dan Dandim 0816 Letkol Czi Shobirin Setio Utomo turut meninjau langsung proses evakuasi di lapangan. Mereka memastikan seluruh peralatan berat berfungsi maksimal dan koordinasi antarpetugas berjalan lancar.
Subandi mengaku sangat terpukul dengan penemuan potongan tubuh tersebut. Ia berharap jumlah korban meninggal tidak bertambah dari perkiraan awal.
“Mudah-mudahan data sebelumnya yang mencatat 59 orang masih dalam pencarian tidak semuanya menjadi korban. Kita semua berharap lebih banyak korban ditemukan dalam kondisi selamat,” ungkapnya.
Sementara itu, posko darurat telah disiapkan di sekitar lokasi pesantren bagi keluarga korban yang menunggu kabar dari tim pencarian. Proses evakuasi akan terus dilanjutkan hingga seluruh korban berhasil ditemukan.