Berita

Hari Ketujuh Tragedi Ponpes Al Khoziny: 36 Korban Ditemukan Tewas, 27 Masih Belum Diketahui Nasibnya

Redaksi
×

Hari Ketujuh Tragedi Ponpes Al Khoziny: 36 Korban Ditemukan Tewas, 27 Masih Belum Diketahui Nasibnya

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO– Memasuki hari ketujuh pasca-runtuhnya Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Kabupaten Sidoarjo, jumlah korban meninggal dunia terus bertambah. Hingga Minggu malam (5/10/2025), sebanyak 36 orang dinyatakan tewas, sementara 27 lainnya masih belum ditemukan dan diduga tertimbun di bawah reruntuhan bangunan.

Deputi Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayjen TNI Budi Irawan, menjelaskan bahwa sebagian besar korban ditemukan di lantai satu bangunan. Area tersebut diketahui menjadi lokasi paling padat saat kejadian berlangsung.

“Mayoritas korban berada di lantai satu. Untuk sektor A1 dan A2, penanganannya dilakukan oleh Basarnas. Sejauh ini, korban terbanyak memang ditemukan di bagian bawah gedung,” terang Budi dalam konferensi pers, Minggu (5/10/2025).

Meski operasi pencarian telah dilakukan tanpa henti sejak hari pertama, proses evakuasi masih menghadapi sejumlah hambatan teknis. Salah satu kendala utama adalah struktur beton bangunan yang menempel pada gedung di sebelahnya, sehingga membutuhkan kehati-hatian ekstra dalam proses pemotongan dan pembersihan material.

“Ada bagian beton yang menempel di sisi kiri gedung. Pak Muji dari ITS akan datang membantu agar pemotongan beton bisa dilakukan tanpa menimbulkan kerusakan tambahan,” jelasnya.

Tim gabungan yang terdiri dari Basarnas, TNI, Polri, dan relawan terus berupaya mengevakuasi korban yang belum ditemukan. Walaupun tantangan di lapangan cukup besar, Budi tetap menyampaikan optimisme bahwa proses pencarian dapat segera diselesaikan.

“Melihat perkembangan di lapangan, kami perkirakan pekerjaan ini tidak akan lama lagi. Harapan kami, paling lambat besok seluruh puing sudah bisa dibersihkan,” ujarnya.

Untuk mempercepat proses evakuasi, BNPB siap menambah dukungan sumber daya apabila dibutuhkan. Dukungan tersebut mencakup logistik, alat berat, hingga personel tambahan untuk memperkuat tim penyelamat di lapangan.

“Kami akan terus berkoordinasi dengan tim di lapangan dan memberikan dukungan apa pun yang diperlukan agar proses evakuasi berjalan lebih cepat dan aman,” tegas Budi.

Tragedi ambruknya Ponpes Al Khoziny menjadi duka mendalam bagi masyarakat Sidoarjo. Hingga kini, harapan terbesar masih tertuju pada upaya tim penyelamat untuk menemukan para korban yang belum berhasil dievakuasi dari puing-puing bangunan.

Baca Juga:
Dorong Ketahanan Pangan, Bhabinkamtibmas Dukuh Sari Cek Langsung Lahan Warga