Portal Jatim

Pengusaha Tambang Probolinggo Disekap dan Dikeroyok Brutal di Rumah Sakit, Diduga Libatkan Oknum TNI AL dan Anggota LSM

Redaksi
×

Pengusaha Tambang Probolinggo Disekap dan Dikeroyok Brutal di Rumah Sakit, Diduga Libatkan Oknum TNI AL dan Anggota LSM

Sebarkan artikel ini
Abd Rohim bersama Kuasa Hukum, Moh Anis Balafif, S.H

PROBOLINGGO — Kasus pengeroyokan sadis yang menimpa seorang pengusaha tambang di Kabupaten Probolinggo menambah daftar panjang kekerasan terhadap warga sipil. Abd. Rohim (39), warga Desa Sumur Dalam, Kecamatan Besuk, menjadi korban pengeroyokan dan penyekapan brutal di lingkungan Pos Satpam Rumah Sakit Waluyo Jati, Kraksaan, Sabtu (11/10/2025).

Peristiwa tersebut kini telah dilaporkan resmi ke Polres Probolinggo dengan Nomor LP/B/226/X/2025/SPKT/POLRES PROBOLINGGO/POLDA JAWA TIMUR, yang diterima penyidik pada 12 Oktober 2025 pukul 00.02 WIB.

Menurut laporan korban, kejadian bermula sekitar pukul 13.30 WIB. Saat itu, Rohim tengah berada di area rumah sakit ketika tiga pria masing-masing dikenal bernama Syahrul, Sigit, dan Muki tiba-tiba mendatanginya.

Tanpa alasan yang jelas, Sigit langsung melayangkan pukulan keras ke wajah kanan korban, diikuti tendangan ke tubuh oleh Muki. Syahrul, yang disebut saksi mengenakan atribut menyerupai petugas keamanan, kemudian memborgol tangan korban dan memerintahkan satpam rumah sakit menahan Rohim di pos keamanan.

Korban yang saat itu mengenakan sarung dan kemeja hitam dipaksa melepas pakaiannya hingga hanya tersisa celana dalam. Ia diseret ke dalam pos satpam, dikeroyok secara brutal, dipukul bertubi-tubi, bahkan ditendang saat terjatuh ke lantai.

“Saya diborgol, dipukul, dan ditendang berkali-kali oleh mereka. Saya tidak tahu apa salah saya. Setelah hampir satu jam disekap di pos satpam, baru saya dilepaskan,” ungkap Rohim dengan suara lemah kepada penyidik Polres Probolinggo, Minggu (12/10/2025).

Hasil visum menunjukkan memar di wajah dan pelipis kiri, luka lebam di kaki dan lutut, serta lecet di pergelangan tangan akibat borgol menguatkan bukti terjadinya pengeroyokan dan penyiksaan fisik.

“Saya tegaskan, saya tidak punya urusan dengan tiga orang itu (Syahrul, Sigit, dan Muki). Kami dalam pekerjaan tambang justru bekerja sama dengan Saudara Samsul. Jadi saya tidak mengerti kenapa mereka tega melakukan hal sekejam itu,” ucap Rohim.

Kuasa hukum korban, Muhammad Anis Balafif, S.H., mengecam keras aksi pengeroyokan tersebut. Ia menilai tindakan para pelaku sangat biadab dan di luar batas kemanusiaan.

“Kelakuan mereka sangat sadis dan tidak berperikemanusiaan. Korban diperlakukan seperti penjahat, padahal tidak ada dasar hukum apa pun. Ini bukan spontanitas, ini aksi pengeroyokan terencana,” tegas Anis.

Anis menyebut, berdasarkan temuan sementara, ada indikasi kuat keterlibatan oknum anggota TNI AL yang bertugas di Cilegon, Banten, serta seorang anggota LSM lokal di Probolinggo yang diduga mengatur dan menjadi pelaku saat peristiwa berlangsung.

“Kami menemukan bukti komunikasi antara pelaku dan seseorang yang disebut anggota TNI AL dari Cilegon, serta satu orang dari LSM lokal. Ini harus diselidiki secara serius karena ada dugaan kuat keterlibatan jaringan tertentu di balik pengeroyokan ini,” ujar Anis menambahkan.

Ia menegaskan bahwa tim hukumnya akan melaporkan kasus ini ke Denpom TNI AL, jika terbukti ada aparat aktif terlibat.

“Ini bukan sekadar tindak pidana ringan. Ini bentuk penyalahgunaan kekuasaan dan pelanggaran HAM. Kami akan kawal sampai tuntas, hingga ke meja hijau,” ujarnya.

Saat ini, Abd. Rohim masih menjalani perawatan medis dan pemulihan psikologis akibat luka dan trauma mendalam.

Baca Juga:
LSM LIRA Datangi Bupati Pasuruan, Desak Penutupan Tambang Ilegal di Pasrepan: Ini Deretan Pelanggarannya

Kuasa hukum juga berencana mengajukan perlindungan saksi ke LPSK untuk menghindari intimidasi terhadap korban dan saksi-saksi lain.

“Kami tidak akan diam. Kasus ini akan kami buka terang-benderang agar publik tahu siapa dalang di balik aksi pengeroyokan keji di tengah rumah sakit ini,” tutup Anis Balafif.