LUBUKLINGGAU — Masyarakat diimbau untuk berhati-hati terhadap peredaran akun Facebook palsu yang mengatasnamakan Mast Idris Usman. Akun tersebut diduga digunakan oleh pihak tak bertanggung jawab untuk melakukan penipuan dengan modus meminta pulsa maupun uang.
Melalui pernyataannya di media sosial, Mast Idris Usman menegaskan bahwa akun yang menggunakan namanya itu bukan miliknya. Ia merasa resah karena sudah beberapa kali menemukan akun serupa yang dibuat oleh oknum tidak dikenal.
“Akun Facebook atas nama saya yang beredar itu palsu. Saya tidak pernah meminta pulsa atau uang kepada siapa pun melalui media sosial,” tegasnya, Senin (13/10/2025).
Idris menjelaskan, beberapa temannya sempat menerima pesan melalui Messenger dari akun palsu tersebut. Pelaku mencoba berpura-pura sebagai dirinya untuk meminjam uang atau meminta bantuan dalam bentuk pulsa. Beruntung, sebagian besar orang yang dihubungi tidak percaya dan segera mengonfirmasi langsung kepadanya.
“Sudah sering kali terjadi. Ada orang yang sengaja membuat akun Facebook seolah-olah milik saya. Sekarang kasusnya sudah saya laporkan dan sedang dilacak oleh aparat hukum,” tambahnya.
Sebagai langkah antisipasi, Mast Idris mengimbau kepada seluruh pengguna media sosial—terutama Facebook—agar tidak mudah percaya terhadap pesan yang mencurigakan, terutama yang mengatasnamakan dirinya.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan permintaan uang atau pulsa melalui media sosial maupun aplikasi pesan singkat. Untuk memperingatkan lebih banyak orang, ia bahkan telah menyebarkan informasi klarifikasi ini ke berbagai grup WhatsApp agar masyarakat tidak menjadi korban penipuan.
Idris turut menyebutkan bahwa pelaku juga mencoba menghubungi sejumlah kontak melalui nomor WhatsApp 0822-2776-4723. Namun, berkat kewaspadaan teman-temannya, upaya penipuan tersebut gagal.
“Saya hanya ingin masyarakat waspada. Jangan sampai ada yang tertipu oleh akun palsu yang memakai nama saya,” ujarnya menegaskan.
Kasus serupa memang marak terjadi di berbagai daerah, di mana pelaku memanfaatkan identitas orang lain untuk melakukan aksi penipuan daring. Oleh karena itu, pengguna media sosial diimbau selalu memeriksa keaslian akun sebelum menanggapi permintaan apa pun, terutama jika menyangkut uang atau data pribadi.
