Portal Jatim

Charly Van Houten dan Sabrang ‘Letto’ Bakal Semarakkan HSN 2025 Ponorogo

Andre Prisna P
×

Charly Van Houten dan Sabrang ‘Letto’ Bakal Semarakkan HSN 2025 Ponorogo

Sebarkan artikel ini
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko saat menyampaikan keterangan terkait HSN 2025 kepada awak media

PONOROGO – Charly Van Houten hingga Sabrang MDP (vokalis band Letto) dan Kyai Kanjeng bakal menyemarakkan peringatan Hari Santri Nasional (HSN) tahun 2025 di Kabupaten Ponorogo.

Charly Van Houten akan tampil pada Selasa (21/10/2025) malam. Sedangkan Kiai Kanjeng bersama Sabrang MDP (vokalis Letto) naik panggung utama Alun-Alun Ponorogo pada Rabu (22/10/2025) malam. Bertepatan di Apel HSN 2025 yang jatuh pada tanggal 22 Oktober.

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan gerakan memakai sarung dan busana muslim bersama bagi Aparatur Sipil Negara (ASN), pelajar hingga masyarakat selama 9 hari untuk menyambut HSN 2025.

“Ini bagian dari ‘Halo Effect’ untuk membentuk suatu karakteristik masyarakat Ponorogo yang bernafaskan Islam,” ujar Bupati Ponorogo, Kang Giri (sapaan akrabnya) kepada wartawan, (19/10/2025).

Tentunya, semarak HSN 2025 ini juga sebagai bentuk takzim kepada Kyai. Maka dari itu, kegiatan dikemas secara apik, terus menumbuhkan nilai-nilai islami yang dibarengi dengan style yang funky, mbois dan spektakuler.

“Di momentum HSN tahun ini, kita ingin kemeriahan kegiatan ini dapat bergemuruh,” urainya.

Sementara itu, Ketua Panitia HSN 2025 Ponorogo, Baharuddin Harahap mengungkapkan, selain hadirnya bintang tamu Charly Van Houten dan Sabrang ‘Letto’, ada sejumlah rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan pada Santrivaganza HSN 2025 di Ponorogo.

“Diantaranya Khotmil Qur’an dilaksanakan serentak di 22 titik di 21 Kecamatan Ponorogo, Santri Run, Halaqoh Kebangsaan, Tabligh Akbar, Pameran Manuskrip Pesantren, Apel Akbar Santri hingga kampanye Gerakan Ayo Mondok,” tuturnya.

Gerakan Ayo Mondok menekankan pentingnya pendidikan berbasis keislaman yang holistik, mencakup aspek spiritual, intelektual, moral, dan sosial.

“Tak hanya menekankan jiwa santri yang taat, namun juga modern, memiliki kreativitas dan bakat ditengah kemajuan serta peradaban jaman,” pungkasnya. (*)

Baca Juga:
Gagal Cinta, Pemuda di Ponorogo Nekad Menenggak Racun