SIDOARJO — Suasana penuh warna menyelimuti kawasan Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Minggu (2/11/2025). Ribuan warga tumpah ruah di sepanjang jalan untuk menyaksikan Kirab Budaya Sedekah Bumi yang digelar umat Konghucu di Klenteng Tridarma Teng Swie Bio dalam rangka memperingati Shen Dien YM Kongco Kong Tek Cun Ong.
Untuk menjaga ketertiban dan memastikan seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, Polsek Krian Polresta Sidoarjo menerjunkan puluhan personel gabungan. Petugas ditempatkan di berbagai titik strategis, mulai dari ruas jalan utama hingga area sekitar klenteng. Mereka melakukan pengamanan sekaligus mengatur arus lalu lintas selama kirab berlangsung.
Acara dimulai sekitar pukul 09.00 WIB dan segera menarik perhatian masyarakat. Beragam atraksi tradisional menghiasi jalannya kirab mulai dari barongsai, naga liong, jaranan, reog Ponorogo, hingga tandu pembawa tumpeng hasil bumi. Tak kurang dari 15 kelompok kesenian ikut memeriahkan prosesi budaya yang sarat nilai spiritual ini.
Kemeriahan semakin lengkap dengan hadirnya Bupati Sidoarjo H. Subandi, yang secara resmi membuka kegiatan tersebut. Didampingi unsur Forkopimka Krian dan para tokoh masyarakat, Bupati menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya acara ini sebagai wujud nyata pelestarian budaya dan keharmonisan antarumat beragama.
“Tradisi Sedekah Bumi adalah bentuk rasa syukur kepada Tuhan atas limpahan rezeki dan keselamatan. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi ruang mempererat persaudaraan di tengah masyarakat yang majemuk,” ujar Bupati Subandi dalam sambutannya.
Sementara itu, Kapolsek Krian Kompol IGP Atma Giri menjelaskan bahwa pengamanan dilakukan secara terpadu dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk Koramil Krian, Banser, relawan, dan masyarakat setempat.
“Kami menurunkan personel di titik-titik yang berpotensi menimbulkan kemacetan dan kerumunan agar acara berlangsung aman dan tertib,” terangnya.
Kapolsek Atma Giri juga terlihat turun langsung ke lapangan memantau jalannya prosesi. Berkat koordinasi yang baik antara aparat dan panitia, kegiatan berjalan lancar tanpa gangguan berarti.
Kirab budaya yang digelar di Klenteng Teng Swie Bio ini bukan sekadar perayaan ritual keagamaan, melainkan juga menjadi simbol kerukunan dan toleransi antarwarga Sidoarjo. Tradisi yang telah berlangsung turun-temurun itu menunjukkan bagaimana masyarakat dari berbagai latar belakang bisa hidup berdampingan dalam semangat kebersamaan dan saling menghormati.
Kehadiran aparat keamanan yang sigap serta dukungan masyarakat menjadi bukti bahwa harmoni sosial di Sidoarjo bukan hanya slogan, tetapi nyata di lapangan.












