JAKARTA — Momen istimewa dialami Romo Aloys Budi Purnomo Pr, imam Keuskupan Agung Semarang, saat bertemu langsung dengan Paus Leo XIV di Vatikan pada audiensi umum Rabu (29/10/2025). Pertemuan tersebut berlangsung dalam rangka perayaan 60 tahun dokumen Nostra Aetate atau Zaman Kita, yang menjadi tonggak dialog antaragama dalam Gereja Katolik.
Dalam kesempatan itu, Romo Budi hadir sebagai Sekretaris Komisi Hubungan Antaragama dan Kepercayaan (Komhak) Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), mendampingi Mgr Christophorus Tri Harsono, Ketua Komhak KWI sekaligus anggota Dikasteri Dialog Antaragama Vatikan.
“Yang pertama, saya harus mengucapkan terima kasih karena kebaikan banyak orang terutama Mgr Tri Harsono, Rm Markus Solo Kewuta, dan Pak Dubes Trias Kuncahyono. Tanpa mereka, siapa saya ini yang bisa bertemu dengan Paus Leo,” ujar Romo Budi penuh rasa syukur.
Dalam audiensi itu, ia menyerahkan dua buku karyanya kepada Paus Leo XIV. Buku pertama merupakan disertasinya berjudul “A Model of Interreligious Ecotheological Leadership Based on the Laudato Si’ Encyclical in the Context of the North Kendeng Mountain Community”, hasil studinya di Program Doktor Ilmu Lingkungan Universitas Katolik Soegijapranata (2019–2021). Buku kedua adalah kumpulan artikelnya di berbagai jurnal internasional bertema kepemimpinan ekoteologis lintas agama.
Respon Paus Leo XIV membuat Romo Budi terharu. “Oh, this is very important for the future. Yeah, based on Laudato Encyclical. Thank you very much!” ujar Bapa Suci sambil menerima buku tersebut. “Bahagia, serasa terbang ke langit,” tutur Romo Budi mengenang momen bersejarah itu.
Sejak 2008, Romo Budi dikenal gigih menghidupi semangat Nostra Aetate dalam pelayanan lintas agama. Ia berharap pertemuannya dengan Paus Leo XIV menjadi inspirasi bagi gerakan konkret perawatan bumi sebagai rumah bersama. (*/bams)
