MAMUJU – Sorotan tajam kembali diarahkan pada proyek pemerintah daerah. Kali ini, Aliansi Mahasiswa Pemuda Manakarra (Ampera) melakukan aksi unjuk rasa di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Mamuju, Jumat (23/5/2025).
Mereka menuding adanya dugaan korupsi dalam proyek rehabilitasi rumah jabatan Wakil Bupati Mamuju yang didanai APBD tahun 2023.
Ketua Ampera, Angri, dalam orasinya menyampaikan kekhawatiran serius terhadap kualitas pekerjaan proyek tersebut. Menurutnya, bagian plafon rumah jabatan telah roboh meskipun bangunan itu belum pernah dihuni.
“Kami menduga rehab rumah jabatan Wabup ini dikerjakan asal-asalan. Belum dihuni saja plafonnya sudah ambruk,” ujar Angri lantang.
Tak hanya mempertanyakan kualitas, Ampera juga menolak rencana penganggaran untuk rehabilitasi tahap kedua. Pasalnya, anggaran sebelumnya yang mencapai ratusan juta rupiah dianggap belum menunjukkan hasil fisik yang layak. Mereka juga menyesalkan sikap Dinas PUPR yang menolak memberikan salinan dokumen Rencana Anggaran Biaya (RAB) kepada publik.
“Kami sudah minta RAB, tapi PUPR menolak dengan alasan kami bukan penyelidik. Ini bentuk ketertutupan informasi publik,” tambahnya.
Setelah menyampaikan protes di Kantor PUPR, massa bergerak menuju Polresta Mamuju untuk mendesak penegakan hukum. Mereka meminta aparat segera memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam proyek tersebut.
Menanggapi hal ini, Kasat Unit Tipikor Polresta Mamuju, Hairul, menyatakan kesiapannya menindaklanjuti laporan masyarakat.
“Kami siap menindaklanjuti sesuai laporan. Silakan lengkapi bukti agar kami bisa segera bergerak,” kata Hairul.
Ampera menegaskan bahwa aksi ini bukan akhir. Mereka akan terus mengawal kasus ini dan menuntut transparansi serta profesionalisme aparat dalam menegakkan hukum di daerah.