Portal Jateng

Antisipasi Serangan WBC Meluas, BPP Kemranjen Gercep Adakan Gerakan Pengendalian di Desa Kedungpring

Portal Indonesia
×

Antisipasi Serangan WBC Meluas, BPP Kemranjen Gercep Adakan Gerakan Pengendalian di Desa Kedungpring

Sebarkan artikel ini
Balai Penyuluh Pertanian Kemranjen bersama Kelompok Tani Rukun Makmur Desa Kedungpring melakukan gerakan pengendalian Wereng Batang Coklat (Portal Indonesia/Sugi)

BANYUMAS – Gerak Cepat (Gercep) Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Kemranjen bersama Kelompok Tani Rukun Makmur Desa Kedungpring Kecamatan Kemranjen Banyumas adakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT Wereng Batang Coklat (WBC). Rabu (2/7/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil pengamatan yang telah dilakukan secara bersama antara kelompok tani PPL dan POPT serta temukan populasi hama wereng batang coklat antara dua sampai sepuluh ekor per rumpun pada tanaman padi.

“Sebelumnya kami telah melakukan pengamatan dan pengendalian secara mandiri dengan penyemprotan menggunakan Pestisida Kimia untuk mengurangi populasi hama wereng batang cokelat (WBC) di lahan pertanian kami tetapi hasilnya belum maksimal jadi kami berlanjut berkordinasi dengan PPL dan POPT oleh PPL kami disarankan untuk mengadakan gerakan pengendalian secara bersama untuk antisipasi meluasnya serangan WBC sedangkan Pestisidanya di bantu oleh Pemerintah,” kata Ketua Kelompok Tani Rukun Makmur Desa Kedungpring, Sodik

Pada kesempatan yang sama, Ratih Damayanti, SP, selaku Koordinator Penyuluh Pertanian Lapangan BPP Kemranjen menjelaskan bahwa Wereng Batang Coklat adalah salah satu hama tanaman padi yang berbahaya dan sangat merugikan petani karena dapat mengakibatkan gagal panen.

“Wereng batang coklat menyerang Tanaman Padi mulai di Persemaian sampai tanaman padi mau panen dengan cara menghisap cairan pada daun dan batang tanaman padi yang menyebabkan daun dan batang menjadi kuning, coklat seperti terbakar lalu mengering dan akhirnya tanaman padi menjadi mati,” urainya

Lebih jauh Ratih menyampaikan, untuk pencegahan dan pengendalian dapat dilakukan dengan berbagai cara, antara lain menggunakan varietas yang tahan terhadap serangan hama wereng, penggiliran varietas antar musim dan penggunaan pestisida kimia.

Dengan adanya gerakan pengendalian ini diharapkan petani di kelompok tani Rukun Makmur bisa mengerti tentang siklus hidup Wereng Coklat, sehingga bisa dikendalikan sebelum tanaman mengering / Hopperburn yang bisa menyebabkan gagal panen.

Baca Juga:
Seleksi P3D Karangdadap Banyumas Tuai Banyak Protes

Salin itu diharapkan petani tetap waspada karena tanaman masih muda yang lebih penting lagi adalah petani bisa mengaplikasikan pestisida dengan baik, benar dan bijaksana sehingga bisa memberi dampak yang maksimal serta kelestarian lingkungan tetap terjaga.

“Jika penggunaan pestisida kima yang berlebihan bisa menyebabkan banyak Musuh Alami yang ikut mati, hama yang tidak mati bisa menjadi kebal sehingga dampak yang di kawatirkan terjadi ledakan serangan yang lebih besar,” ujarnya. (Sugi)