NGANJUK – Mega proyek jalan bernilai miliaran rupiah di Kabupaten Nganjuk kini berubah jadi mimpi buruk. Belum genap setahun selesai dibangun, jalan tersebut sudah ambles parah dan membahayakan pengguna.
Kerusakan diduga kuat akibat aktivitas truk ODOL (Over Dimension Over Load) pengangkut tanah urukan yang setiap hari melintas tanpa kendali. Beban berlebihan membuat jalan cepat retak, berlubang, hingga akhirnya amblas.
Warga Meledak: Pasang Banner & Hadang Truk
Kemarahan warga pun tak terbendung. Mereka memasang banner protes keras yang menohok langsung Bupati dan Wakil Bupati Nganjuk. Bahkan, sejumlah perwakilan warga turun ke jalan menghadang truk ODOL.
“Kalau dibiarkan, jalan ini bisa hancur total! Kami tidak tinggal diam,” teriak seorang warga dengan wajah penuh emosi.
Masyarakat mengancam akan menutup akses jalan bila pemerintah tetap lamban mengambil tindakan.
Pemerintah Lemah, Sopir Nakal Bandel
Dinas PUPR mengaku sudah memasang plang besi untuk mencegah truk ODOL masuk. Namun, sopir-sopir nakal tetap mencari celah untuk melintas, seolah menantang aturan.
Plt. Kadis PUPR Nganjuk, Onny, ketika dikonfirmasi hanya berkomentar singkat:
“Seharusnya memang dibuat jalur khusus untuk truk ODOL, biar tidak merusak jalan.”
Namun, saat ditanya soal dugaan kualitas jalan yang buruk, Onny mendadak bungkam.
“Saya masih rapat, nanti saya hubungi lagi,” ucapnya singkat, lalu memutus komunikasi.
Publik Curiga: Jalan Jelek atau Beban ODOL?
Sikap setengah hati pejabat PUPR membuat publik semakin curiga. Benarkah kerusakan murni akibat ODOL? Atau ada permainan kotor dalam proyek jalan miliaran ini?
Kini masyarakat menuntut langkah nyata, bukan janji kosong. Jika pemerintah tetap diam, warga siap melawan habis-habisan demi keselamatan pengguna jalan. (Sr)
