LAHAT – Suara rakyat kembali menggema di halaman Kantor DPRD Kabupaten Lahat, Jumat (11/7/2025). Kali ini datang dari Forum Masyarakat Peduli Lahat yang menggelar aksi unjuk rasa menyuarakan sejumlah persoalan lingkungan dan tambang batubara yang meresahkan warga dan mendesak tutup tambang, khususnya di Desa Banjar Sari.
Aksi yang berlangsung damai dan tertib ini dikawal ketat oleh jajaran Polres Lahat yang menurunkan personel gabungan dari berbagai satuan fungsi. Pengamanan dipimpin langsung oleh Kabag Ops Polres Lahat, Kompol Toni Arman SH, MH, bersama Kasat Samapta AKP Heri Irawan SE, MM, dan Kapolsek Kota Lahat AKP Edy Surisnyo SH.
Dalam orasinya, massa menyampaikan lima tuntutan utama:
- Audit menyeluruh terhadap izin lingkungan dan Amdal PT. BGG.
- Penghentian operasional tambang sebelum penyelesaian sengketa lahan.
- Rekomendasi penutupan tambang oleh DPRD dan Bupati Lahat karena dugaan kerusakan lahan warga.
- Larangan truk batubara melintasi jalan umum yang dinilai melanggar UU Lalu Lintas dan Pergub Sumsel.
- Evaluasi terhadap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Lahat atas lambannya respons terhadap keluhan masyarakat.
“Kami tidak anti investasi, tapi jangan sampai merugikan masyarakat dan merusak lingkungan,” ujar salah satu orator aksi.
Massa aksi sempat melakukan orasi di halaman depan DPRD dan diterima oleh Komisi I, II, dan III DPRD Kabupaten Lahat untuk berdialog langsung terkait tuntutan yang disampaikan.
Polres Lahat dalam keterangannya menyatakan komitmen untuk tetap menjaga keamanan, serta menjamin hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi secara konstitusional.
“Kami apresiasi aksi damai ini. Tugas kami memastikan semua berjalan aman dan kondusif,” ujar Kompol Toni Arman.
Hingga aksi berakhir, situasi tetap terkendali dan tidak terjadi gangguan berarti. Aparat keamanan bersama Sat Pol PP terus bersiaga hingga massa membubarkan diri dengan tertib.
