Portal DIY

Dirjen Kebudayaan Menilai Pentingnya Kesenian Seperti Ditampilkan di Omah Petroek

Portal Indonesia
×

Dirjen Kebudayaan Menilai Pentingnya Kesenian Seperti Ditampilkan di Omah Petroek

Sebarkan artikel ini
Salah satu tarian yang ditampilkan dalam event Festival Jurnalisme dan Kebudayaan di Omah Petroek, Sleman (Portal Indonesia/Bambang S)

SLEMAN – Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Kementerian Kebudayaan, Restu Gunawan menilai pentingnya kesenian yang ditampilkan Museum Anak Bajang di Omah Petroek, Karang Klethak, Hargobinangun, Pakem, Sleman-DIY. Selama tiga hari mulai 6- 8 Juli 2025 Omah Petroek menggelar event Festival Jurnalisme dan Kebudayaan ini.

“Event semacam ini perlu diperbanyak mudah-mudahan Omah Petroek  bisa menjadi rumah kita bersama. Saya kira tempat-tempat seperti ini bisa buat belajar anak-anak kita tentang toleransi dan menyampaikan gagasan,” harap Restu Gunawan saat menghadiri Festival Jurnalisme dan Kebudayaan ‘Journ-Art-Lism’ yang digelar di Omah Petroek, Sleman, Selasa (8/7/2025) malam.

Festival malam itu dimeriahkan pula dengan pameran seni rupa dan pertunjukan ‘Amanat Hati Nurani Rakyat’. Pembukaan pameran seni rupa ditandai penandatanganan prasasti Omah Jakob oleh Dirjen Kebudayaan Restu Gunawan. Dilanjutkan penampilan sendratari ‘Bedhayan Bocah Bajang’ karya Bimo Wiwohatmo dan ditutup konser musik Jogja Hip Hop Foundation (JHF).

Festival Jurnalisme dan Kebudayaan èini juga menyuguhkan rangkaian acara, mulai dari pameran dan bazar buku, diskusi sastra, dilanjutkan Workshop Jurnalistik dan Literasi Digital. Di puncak festival juga menampilkan para seniman Studio Mendut yang menyuguhkan Topeng Saujana, Topeng Ireng dan Menak Koncer.

Budayawan Romo Sindunata SJ selaku Pengelola Museum Anak Bajang dan Omah Petroek menyampaikan terima kasih kepada para seniman yang banyak hadir dalam Festival Jurnalisme dan Kebudayaan pada malam itu.

Ia mengenalkan di Museum Anak Bajang dan Omah Petroek banyak artefak-artefak budaya yang direspon para seniman dan anak-anak muda. Di samping itu tempat tersebut juga menjadi ruang multi agama dan tempat kontak kebudayaan. (bams)

Baca Juga:
TK Eksperimental Mangunan Tutup Tahun Ajaran dengan Penuh Cinta