Berita

DPRD Sidoarjo Gelar Hearing, Warga Serukan Politik Bersih dan Berpihak ke Rakyat

Redaksi
×

DPRD Sidoarjo Gelar Hearing, Warga Serukan Politik Bersih dan Berpihak ke Rakyat

Sebarkan artikel ini

SIDOARJO — Suasana berbeda mewarnai halaman Kantor DPRD Kabupaten Sidoarjo pada Kamis pagi (07/08/2025). Puluhan warga yang tergabung dalam Aliansi Warga Sidoarjo (@WAS) hadir bukan untuk berunjuk rasa, melainkan membawa pesan keprihatinan: hentikan polarisasi, utamakan rakyat.

Kedatangan @WAS dipicu oleh penolakan DPRD terhadap Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan (LPP) APBD 2024 oleh Bupati, yang dikhawatirkan memicu ketegangan politik antara legislatif dan eksekutif.

“Kami hadir bukan untuk menghakimi, tapi menyuarakan harapan. Jangan biarkan ketegangan politik menghambat pembangunan,” tegas Suryanto, Koordinator @WAS, dengan nada tenang namun menyentuh nurani.

Aliansi ini mengusung empat tuntutan: rekonsiliasi politik, peningkatan transparansi, perlindungan layanan publik dari dampak konflik, serta keterlibatan aktif warga dalam pengambilan keputusan strategis daerah. Bagi mereka, ini bukan soal partai atau jabatan, tetapi masa depan Sidoarjo.

Sejarah kelam 1999 yang disebut-sebut akibat konflik elite, menurut Suryanto, harus jadi pelajaran. “Kami tidak ingin rakyat kembali menjadi korban dari pertarungan politik yang tidak perlu,” ujarnya.

Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD Sidoarjo H. Abdillah Nasih bersama anggota Komisi D Wahyu Lumaksono langsung menggelar forum terbuka. Ia mengapresiasi kepedulian warga dan menegaskan komitmen DPRD menjaga fungsi kontrol tanpa menghambat pembangunan.

“DPRD menjalankan tugas secara konstitusional. Namun, kami sadar pentingnya menjelaskan sikap kami kepada publik. Demokrasi hanya hidup jika ada dialog,” ungkap Abdillah.

Forum berlangsung dalam suasana saling menghormati, tanpa teriakan atau tuntutan keras. Yang terdengar hanyalah suara hati rakyat menuntut kepemimpinan yang jernih dan berpihak.

“Kami titip, Pak Haji Nasih. Jadilah pembina bagi anggota dewan untuk mengawasi dengan hati, bukan sekadar dengan politik,” pinta Suryanto penuh harap.

Pertemuan ini membuktikan bahwa demokrasi tak selalu harus gaduh. Suara warga biasa pun bisa menjadi penyejuk di tengah panasnya dinamika politik.

Baca Juga:
Pelayanan Kantor Kelurahan Simboro Disorot, Tutup Lebih Awal dan Tolak Tandatangani Surat Warga

“Kita butuh keberanian berdialog. Jika pemimpin dan rakyat bisa duduk bersama, konflik politik tak perlu berubah menjadi krisis sosial,” pungkas Suryanto, disambut tepuk tangan warga dan wakil rakyat.

Dengan semangat kolaborasi, Aliansi Warga Sidoarjo mengingatkan: demokrasi sejati tumbuh bukan dari saling serang, melainkan dari kemauan mendengar dan membangun bersama.