SLEMAN – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, mencanangkan Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan (RP3) Pertama (Perempuan Tangguh Mandiri) PT. Dhanar Mas Concern Unit Sleman, Selasa (4/11).
Pencanangan ditandai penandatanganan perjanjian kerjasama oleh Direktur PT. Dhanar Mas Concern Unit Sleman, Erwin Handono dan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (P3AP2KB), Novita Krisnaeni disaksikan oleh Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa.
Dalam sambutanya Danang mengatakan bahwa pencanangan RP3 ini menjadi wujud keseriusan Pemerintah Kabupaten Sleman dalam memberikan perlindungan dan dukungan terhadap pekerja perempuan.
Danang berharap dengan adanya fasilitas ini, para pekerja perempuan yang mengalami kekerasan atau permasalahan lainnya di tempat kerja bisa merasa lebih aman dan menemukan jalan keluarnya.
“Rumah Perlindungan Pekerja Perempuan ini merupakan langkah nyata dan strategis untuk memastikan bahwa hak-hak pekerja perempuan terlindungi dan dihormati di tempat kerja. RP3 ini menjadi komitmen bersama antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat untuk memberikan perlindungan kepada pekerja perempuan,” kata Danang.

“Ibu-ibu harus berani. Silakan cerita dan sampaikan apa yang terjadi di rumah perlindungan ini. Jangan sampai ibu-ibu hanya memendam dan membuat diri sendiri menjadi tidak nyaman,” pesanya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Sleman Novita Krisnaeni menyampaikan kehadiran RP3 tak hanya menjadi tempat penerimaan aduan.
Namun juga merupakan pusat pencegahan kekerasan, pendampingan layanan kesehatan, hukum, rehabilitasi sosial, sampai rujukan ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Sleman.
“Menteri Tenaga Kerja juga telah mengeluarkan Pedoman Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual di Tempat Kerja. Sehingga di perusahaan juga harus ada Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan kekerasan seksual di tempat kerja yang dibentuk perusahaan,” begitu keterangannya.
Sementara itu, Direktur PT. Dhanar Mas Concern Unit Sleman, Erwin Handono menyebut Kehadiran Rumah Pekerja Perempuan akan menjadi jembatan antara manajemen perusahaan dengan para pekerja untuk memastikan setiap masalah dapat diselesaikan dengan adil dan rahasia.
“Keberadaan rumah perlindungan ini juga diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi seluruh karyawan baik laki-laki maupun perempuan untuk lebih memahami isu-isu gender dan pentingnya menciptakan budaya kerja yang saling menghormati,” papar Erwin. (Brd).












