SIDOARJO – Memasuki hari kedelapan proses evakuasi reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny di Kecamatan Buduran, upaya pencarian korban terus dikebut oleh tim gabungan. Pemerintah Kabupaten Sidoarjo bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menargetkan seluruh proses evakuasi dapat diselesaikan dalam waktu 24 jam ke depan.
Bupati Sidoarjo Subandi menegaskan bahwa sejak hari pertama bencana, seluruh unsur mulai dari Pemkab, TNI, Polri, BPBD, hingga relawan telah bekerja siang dan malam tanpa henti.
“Targetnya, proses evakuasi bisa rampung besok. Semua kebutuhan logistik, layanan kesehatan, dan dukungan bagi petugas maupun keluarga korban terus kami penuhi,” ujar Subandi, Senin (6/10/2025).
Sementara itu, Deputi Penanganan Bencana Darurat BNPB, Mayjen TNI Budi Irawan, menyampaikan bahwa hari kedelapan menjadi tahap akhir operasi evakuasi. Ia menjelaskan, pengerahan penuh personel gabungan, alat berat, serta pendataan dari pihak pesantren dilakukan untuk memastikan tidak ada korban yang terlewat.
“Saat ini sekitar 75 persen proses evakuasi telah terselesaikan, dan tinggal 25 persen sisanya yang kami kebut agar tuntas,” jelas Budi Irawan.
Berdasarkan data terbaru BNPB hingga Senin sore, total 167 korban berhasil dievakuasi dari lokasi reruntuhan. Dari jumlah tersebut, 104 orang ditemukan selamat, sedangkan 63 orang dinyatakan meninggal dunia.
BNPB memastikan pihaknya juga telah menyiapkan langkah-langkah pemulihan pascabencana, termasuk rehabilitasi lingkungan sekitar pesantren dan pendampingan psikologis bagi para korban selamat maupun keluarga korban meninggal.
Upaya terpadu ini menjadi wujud komitmen pemerintah dalam memastikan setiap proses penanganan bencana berjalan cepat, tepat, dan berpusat pada keselamatan masyarakat.