BATAM – Peredaran rokok ilegal merek H-Mind tanpa pita cukai kian marak di Kota Batam, Kepulauan Riau. Investigasi selama sepekan mengungkap produk ini dijual bebas di berbagai titik—mulai kios pinggir jalan hingga warung kelontong di pemukiman padat dengan harga miring Rp10.000–Rp12.000 per bungkus, tanpa hambatan berarti.
Di wilayah Nongsa, Botania, hingga Batam Center, para penjual mengaku stok datang rutin dari distributor menggunakan kendaraan biasa, bahkan hanya diantar dengan motor.
“Pagi-pagi ada yang antar stok, kadang sore juga ada,” ungkap Kayla, penjaga kios kecil di Botania, Selasa (10/8/2025).
Ketua Pemuda Katolik Komda Kepri, Nimrod Siahaan, menilai lemahnya pengawasan ini mencerminkan celah sistemik yang patut diaudit secara independen. Ia menegaskan, jika peredaran masih bebas, ada kemungkinan kelonggaran struktural atau dugaan keterlibatan oknum.
“Batam butuh transparansi, bukan sekadar janji,” tegasnya.
Tokoh masyarakat Batam, Tumpal, juga menyoroti penindakan yang timpang pedagang kecil disasar, sementara jalur distribusi besar tetap aman.
“Ini bukan solusi, tapi pencitraan semata,” kritiknya.
Mei lalu, Bea Cukai Batam menggagalkan pengiriman 3.530.100 batang rokok ilegal senilai Rp5,3 miliar di Pelabuhan Roro Telaga Punggur. Potensi kerugian negara diperkirakan Rp2,675 miliar. Namun, sopir dan buruh yang terlibat berhasil kabur sebelum diperiksa.
Kepala Bidang Bimbingan Kepatuhan dan Layanan Informasi Bea Cukai Batam, Evi Octavia, mengakui penindakan ini berawal dari laporan masyarakat, bukan patroli rutin memicu pertanyaan soal efektivitas pengawasan internal.
Rokok H-Mind yang diproduksi PT Fantastik Internasional Batam Indonesia diduga beredar di luar kuota resmi, melanggar larangan Kementerian Keuangan. Berdasarkan UU No. 39 Tahun 2007 Pasal 54, pelaku dapat dihukum penjara 1–5 tahun dan denda hingga 10 kali lipat nilai cukai.
Masyarakat kini menunggu langkah nyata aparat apakah program penindakan hanya slogan, atau benar-benar membongkar jaringan distribusi rokok ilegal yang telah menjalar hingga luar Batam.