Portal DIY

Kepemimpinan PKS Menjaga Dinamika dan Stabilitas

Portal Indonesia
×

Kepemimpinan PKS Menjaga Dinamika dan Stabilitas

Sebarkan artikel ini

 

YOGYAKARTA – Kepemimpinan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) D.I. Yogyakarta (DIY) periode 2025-2030 diharapkan mampu membaca dinamika ini dan menjadikannya sebagai landasan dalam merancang program-program kerja yang relevan dan berdampak. Ini mengingat tantangan yang dihadapi kepengurusan baru tersebut tidaklah ringan.

Anggota DPRD DIY Basit Sugiyanto menyebutkan salah satu tantangan ke depan, yakni bagaimana mengonsolidasikan seluruh elemen partai pasca Pemilu 2024 agar tetap solid dan siap menghadapi Pemilu 2029. “PKS DIY harus mampu memetakan wilayah-wilayah potensial, menguatkan struktur hingga ke tingkat paling bawah, serta memperluas basis dukungan di berbagai segmen masyarakat, terutama pemilih pemula, kalangan profesional muda, dan komunitas-komunitas strategis di Yogyakarta,” ujar Basit Sugiyanto dalam keterangannya, Jumat (25/7/2025).

Di sisi lain, lanjutnya, pengurus DPTW juga ditantang menghadirkan kiprah yang nyata dan relevan di tengah masyarakat.

DIY sebagai provinsi istimewa yang kaya akan budaya, pendidikan, dan pariwisata, disebutnya butuh peran partai politik yang tidak sekadar hadir di musim pemilu. Akan tetapi juga aktif memberikan solusi terhadap problematika masyarakat, seperti penguatan UMKM, penyediaan lapangan kerja, perlindungan budaya, penguatan ketahanan keluarga, hingga pembinaan generasi muda yang tangguh secara moral dan intelektual.
Harapannya, kata Basit Sugiyanto, kepengurusan DPTW PKS DIY 2025-2030 tidak hanya berhasil mengawal program-program strategis partai. Akan tetapi juga mampu melahirkan inovasi-inovasi yang mendekatkan PKS dengan masyarakat. “Sinergi antara pengurus wilayah, kader legislatif di DPRD DIY maupun kabupaten/kota, serta jaringan struktur hingga tingkat ranting harus terus dibangun dalam semangat kolaborasi, pelayanan, dan pembaruan,” jelasnya.

Menurutnya pengumuman yang disampaikan Sekjen PKS Muhammad Kholid pada Kamis, 24 Juli 2025 tentang susunan baru Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) periode 2025-2030. Adalah perwujudan nyata dari konsistensi PKS dalam menjalankan sistem kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan secara berkesinambungan. Sekaligus menunjukkan keberhasilan PKS mempertahankan tradisi regenerasi yang damai dan produktif.

Baca Juga:
Estafet Kepemimpinan DWP Purworejo Beralih ke Ny. Laili Tolkha

Sejak awal berdirinya, PKS dikenal sebagai partai yang menjunjung tinggi prinsip kepemimpinan yang kolektif dan berbasis kader. Bukan figur semata yang diandalkan, tetapi sistem yang dibangun agar setiap proses kepemimpinan merupakan hasil dari pematangan kader, pembinaan ideologis, serta rekam jejak kontribusi sosial di masyarakat.

Dalam struktur baru DPTW PKS DIY, bisa dilihat bagaimana semangat tersebut tercermin. Susunan pengurus menggabungkan sosok-sosok berpengalaman yang memiliki rekam jejak panjang dalam organisasi, sekaligus memberi ruang bagi kader-kader muda untuk tampil dan mengambil tanggung jawab kepemimpinan.

Di antara wajah baru yang mengisi posisi strategis adalah Budi Wiyarno sebagai Ketua DPW (saat ini menjabat sebagai sekretaris DPD PKS Kota Jogja) dan Indra Gumilar sebagai Sekretaris DPW (saat ini menjabat sebagai ketua DPD PKS Sleman). Dua figur muda yang selama ini dikenal aktif dan memiliki semangat pengabdian tinggi dalam struktur PKS.

Terpilihnya Sofyan Setyo Darmawan sebagai bendahara semakin mengokohkan tampilnya tokoh-tokoh muda dan berpengalaman menduduki jabatan teras di PKS.  Sementara itu, tokoh-tokoh senior seperti Agus Mas’udi yang kini terpilih sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah (MPW), dan Ustaz Ahmad Chudori sebagai Ketua Dewan Syariah Wilayah (DSW), menjadi penyeimbang dan sumber keteladanan bagi jalannya kepemimpinan yang lebih matang dan berakar kuat pada nilai-nilai perjuangan partai.

Dalam konteks Daerah Istimewa Yogyakarta, DPTW PKS memiliki tantangan sekaligus peluang yang besar. Yogyakarta adalah daerah dengan karakter budaya yang kuat, masyarakat yang kritis, dan tingkat partisipasi politik yang cukup tinggi. (bams)