YOGYAKARTA – Selama tiga tahun berturut-turut mulai tahun 2021-2023 LazisMu DIY berhasil mempertahankan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dalam pengelolaan keuangan.
Ketua LazisMu DIY, Jefree Fahana menyampaikan itu dalam acara Entry Meeting Audit Laporan Keuangan LazisMu Wilayah D.I. Yogyakarta (DIY) di Aula PWM DIY, Senin (14/7/2025). Dalam mengaudit pengelolaan keuangan tahun 2024, LazisMu DIY melibatkan lembaga independen Jojo Sunarjo dan rekan.
Ia berharap proses audit tidak dijadikan beban, tetapi dijadikan ibadah. Selain itu, hasil audit tahun 2024 ini diharapkan akan semakin memposisikan LazisMu DIY sebagai lembaga yang dapat dipercaya dan amanah. “Minimal masyarakat tidak ada yang curiga. Tidak ada penggelapan karena proses audit adalah proses ibadah,” ujar Jefree Fahana.
Menyingggung dana keuangan LazisMu DIY tahun 2024 yang akan diaudit sebesar Rp 48, 657 miliar. Ini merupakan penerimaan dana yang terkumpul dari LazisMu Wilayah Rp 16,597 miliar. LazisMu Sleman Rp 10,675 miliar, LazisMu Kulonprogo Rp 2,594 miliar, LazisMu Bantul Rp 11, 124 miliar, LazisMu Gunungkidul Rp 1,478 miliar, dan LazisMu Kota Yogyakarta Rp 6,185 miliar.
Dari tahun ke tahun dana penerimaan yang diaudit nilainya menunjukkan kenaikan. Tahun 2021 nilainya Rp 32, 512 miliar. Tahun berikutnya Rp 33,022 miliar. Dan tahun 2023 Rp 44,448 miliar.
Kantor layanan LazisMu DIY disebutkan terbanyak dibanding daerah lainnya. Keseluruhan ada 162 kantor.
Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah DIY Ihwan Ahada mengakui meski wilayah DIY letak geografis dan populasi masyarakatnya relatif kecil, namun Muhammadiyah DIY memiliki potensi yang cukup besar. “Kita kecil tapi punya daya dorong yang kuat,” katanya. (bams)