KULONPROGO – Sebanyak 164 peserta Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) edisi ketiga berhasil mencapai garis akhir di Gua Maria Sendangsono, Kalibawang, Kulonprogo-DIY, Minggu (28/9/2025).
Anastasia Meilani, Panitia Penyelenggara Komunitas Mlampah Ziarah menuturkan dari total 174 peserta yang mengikuti Mlampah Ziarah Sendangsono, hanya 10 peserta yang harus dievakuasi dengan kendaraan relawan. “Tidak ada peserta yang pingsan,” katanya, Minggu (28/9/2025).
WMSS#3 kali ini menggunakan rute legendaris Kajoran sejauh lebih dari 28 kilometer. Start dari Tugu Yogyakarta menuju lokasi ziarah rohani Sendangsono. Rute ini lebih pendek dibandingkan WMSS#1 (24 Juli 2025) dan WMSS#2 (24 Agustus 2025) yang menempuh 32 kilometer.
Meski lebih singkat, jalur Kajoran tetap menantang karena banyak tanjakan tajam, terutama setelah Check Point 3 (SD Negeri Kalibawang).
Sejumlah peserta mengaku hampir menyerah di ‘tanjakan mesra’, yang harus ditempuh sepanjang 0,5 kilometer. Dari pengakuan peserta, rute tersebut membuat mereka terengah-engah, meski udaranya sejuk karena berada di bawah rimbunan pepohonan rendang. “Kondisi fisik sudah menurun setelah menempuh lebih dari 20 kilometer, jadi tanjakan itu terasa makin berat,” ucap salah seorang peserta mlampah ziarah.
Setelah seluruh peserta mencapai garis akhir, acara dilanjutkan dengan Misa di kapel tak jauh dari Gua Maria Sendangsono. Usai Misa, 80 peserta kembali ke Tugu Yogya, dengan menumpang 13 mobil carteran milik warga sekitar. Sedangkan peserta lainnya dijemput keluarganya.
WMSS#3 dinilai sukses karena mayoritas peserta mampu menyelesaikan perjalanan tanpa bantuan, meskipun rute menantang membuat mereka harus berjuang keras hingga garis finish. (bams)
