KOTA MALANG – Museum Musik Indonesia (MMI) Kota Malang menggelar seminar internasional bertajuk “Music Within Us: Activism For Humanity” dalam rangka memperingati 40 tahun konser amal legendaris Live Aid. Acara ini berlangsung meriah pada Minggu (12/07/2025) di RCE Building KPPN Malang dan dibuka langsung oleh Walikota Malang, Wahyu Hidayat.
Live Aid sendiri pertama kali digelar pada 13 Juli 1985 dan dikenal sebagai konser musik kolosal lintas negara yang digagas untuk membantu krisis kelaparan di Ethiopia. MMI menjadikan momen bersejarah ini sebagai inspirasi untuk menggelar seminar yang mengangkat kekuatan musik sebagai medium perjuangan dan kemanusiaan.
Acara tersebut dihadiri oleh perwakilan dari UNESCO, Museum Musik Thailand, serta sejumlah musisi dan aktivis musik. Dalam sambutannya, Walikota Wahyu Hidayat memberikan apresiasi tinggi terhadap MMI yang berhasil menghadirkan seminar berskala internasional di Kota Malang.
“Saya rasa ini sangat tepat. Pada era 80-an hingga 90-an, Malang dikenal sebagai barometer musik Indonesia. Banyak band legendaris yang konser di sini, dan itu menjadi tolak ukur kesuksesan mereka,” ungkapnya.
Lebih dari sekadar nostalgia, Wahyu berharap forum ini bisa menjadi ruang dialog global dalam melihat musik sebagai kekuatan perdamaian.
“Musik adalah bahasa universal yang mampu menyatukan bangsa. Melalui seminar ini, saya percaya kita bisa memberikan kontribusi nyata untuk mendorong perdamaian, khususnya di negara-negara yang masih dilanda konflik,” tegasnya.
Seminar ini menjadi bukti nyata bahwa Kota Malang tak hanya punya sejarah musik yang kuat, tapi juga komitmen terhadap isu-isu kemanusiaan melalui jalur budaya dan seni.
