YOGYAKARTA – Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma menggelar seminar bertajuk “Perempuan dan Penyandang Disabilitas: Agen Perdamaian yang Terlupakan” pada Sabtu (27/9/2025). Kegiatan ini menghadirkan puluhan mahasiswa lintas kampus di Yogyakarta untuk mendiskusikan pentingnya inklusi sosial.
Acara diikuti sekitar 50 peserta dari UKDW, UIN Sunan Kalijaga, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Gadjah Mada, serta Universitas Sanata Dharma (USD). Kehadiran mereka mencerminkan semangat bersama anak muda untuk menumbuhkan kesadaran tentang kesetaraan dan perdamaian.
Dua narasumber utama, RR. Nurul Saadah Andriani (Direktur Sabda Foundation) dan Purwanti (Koordinator Advokasi dan Jaringan SIGAB), membagikan pengalaman mereka dalam memperjuangkan hak perempuan serta penyandang disabilitas. Purwanti menyoroti lemahnya implementasi kebijakan negara bagi difabel, sementara Nurul menekankan pentingnya melihat kedua kelompok sebagai mitra strategis dalam menjaga perdamaian.
Selain paparan narasumber, peserta juga mengikuti diskusi kelompok yang merumuskan gagasan kolektif terkait peran perempuan dan penyandang disabilitas sebagai agen perdamaian.
Menurut Steering Committee, tema seminar dipilih untuk membuka ruang kontribusi nyata kelompok-kelompok tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Pendamping panitia, Romo Martinus Joko Lelono berharap kegiatan ini dapat menumbuhkan generasi muda yang lebih inklusif dan siap menjadi penjaga perdamaian. (bams)
