SIDOARJO – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo resmi menandatangani berita acara Rencana Tindak Darurat (RTD) penanganan bencana Bendungan Bening, Kecamatan Saradan, Kabupaten Madiun bersama enam kabupaten/kota lainnya di Jawa Timur. Kegiatan ini digelar di De Resort Hotel, Mojokerto (24/07/2025).
Penandatanganan tersebut menjadi simbol kesiapsiagaan lintas wilayah dalam menghadapi potensi bencana dari Bendungan Bening.
Enam daerah yang turut dalam kesepakatan ini meliputi Kabupaten Sidoarjo, Nganjuk, Madiun, Mojokerto, serta Kota Madiun dan Kota Mojokerto. Kesepakatan ini digagas oleh Jasa Tirta 1 sebagai bagian dari penguatan mitigasi bencana dan sistem koordinasi antarwilayah.
Kepala Dinas PU Bina Marga dan Sumber Daya Air (PUBMSDA) Kabupaten Sidoarjo, Dwi Eko Saptono, menyatakan pihaknya mendukung penuh langkah antisipatif ini, terutama dalam penguatan infrastruktur pengendali banjir dan jalur evakuasi.
“Dari sisi teknis, kami akan menyesuaikan rencana pemeliharaan infrastruktur pengairan dan jalan di wilayah terdampak untuk mendukung upaya mitigasi ini. Koordinasi lintas sektor sangat penting agar respon cepat bisa dilakukan secara maksimal,” ujarnya.
“Kami siap bersinergi dengan daerah lain dalam upaya penyelamatan masyarakat jika terjadi kondisi darurat. Ini langkah penting untuk memastikan tanggung jawab semua pihak,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Divisi Perum (Perusahaan Umum) Jasa Tirta 1, Arif, menyebut usia Bendungan Bening yang telah mencapai 43 tahun masih dalam kondisi baik. Pengendapan sedimentasi masih dapat dikendalikan secara optimal.
“Meskipun usianya sudah mencapai 43 tahun, kapasitas bendungan saat ini masih bagus yaitu 80 persen dari kondisi awal. Sedimentasinya masih bisa dihandel dengan baik, sehingga diharapkan potensi bencana tidak terjadi. Namun, saat ini kita bersama-sama fokus pada mitigasi bencana,” ucapnya usai penandatanganan berita acara dalam sosialisasi dan FGD RTD Bendungan Bening.
Sebagai informasi, Bendungan Bening merupakan salah satu bendungan strategis di Jawa Timur yang memiliki potensi dampak besar jika mengalami kerusakan atau jebol. Aliran air dari bendungan ini menjangkau berbagai wilayah hilir, termasuk Kabupaten Sidoarjo.
Dengan penandatanganan berita acara ini, enam kabupaten/kota sepakat memperkuat koordinasi serta pemutakhiran data wilayah terdampak. Upaya ini diharapkan mampu meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat serta memperkecil risiko korban jiwa dan kerugian material apabila bencana terjadi.
