KOTA MALANG – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Malang Kota menggelar Turnamen Sepak Bola Amputasi bertajuk “Kapolresta Malang Kota Cup 2025”. Kegiatan ini berlangsung meriah di lapangan Mini Soccer Stadion Luar Gajayana, Minggu (22/06/2025), dengan diikuti klub-klub dari berbagai daerah di Jawa Timur.
Turnamen secara resmi dibuka oleh Wakapolresta Malang Kota, AKBP Oskar Syamsuddin, yang juga menyampaikan apresiasinya atas semangat para atlet. Ia menegaskan bahwa turnamen ini bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga tentang inklusivitas, inspirasi, dan kesetaraan.
“Turnamen ini menjadi simbol kekuatan dan semangat para atlet penyandang disabilitas. Polri berkomitmen mendukung kesetaraan dalam olahraga,” ujar AKBP Oskar dalam sambutannya.
Turnamen yang digelar satu hari ini mempertemukan enam tim dari berbagai kota/kabupaten, yaitu Persama Malang, Persaid Jember, Persabat Kota Batu, Persawangi Banyuwangi, Persas Surabaya, dan Persam Madura.
Sebagai tuan rumah, Persama Malang tampil gemilang dengan meraih Juara 1 usai mengalahkan Persaid Jember di partai final. Mereka berhak atas trofi dan uang pembinaan sebesar Rp 7.500.000.
Sementara itu, Persaid Jember menempati posisi Juara 2 dan menerima Rp 5.000.000, disusul Persawangi Banyuwangi sebagai Juara 3 dengan Rp 3.000.000, dan Persas Surabaya sebagai Juara 4 dengan Rp 1.000.000.
Selain gelar juara, penghargaan individu juga diberikan. Aditya dinobatkan sebagai Pemain Terbaik, dan Sahata Sianturi sebagai Top Skor, masing-masing mendapatkan uang pembinaan Rp 500.000 dari Polresta Malang Kota.
Prosesi penyerahan hadiah dihadiri oleh Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, Wakil Wali Kota, Ketua DPRD Kota Malang, Kapolresta, hingga Wakapolresta.
Wali Kota Wahyu Hidayat menyampaikan dukungan penuhnya terhadap turnamen ini, seraya berharap kegiatan ini menjadi ajang promosi Kota Malang dan penguat eksistensi sepak bola amputasi di tanah air.
“Turnamen ini sangat inspiratif. Ini adalah bentuk dukungan nyata terhadap penyandang disabilitas serta upaya promosi olahraga inklusif jelang Porprov IX Jatim,” ungkapnya penuh semangat.
Lebih dari sekadar peringatan Hari Bhayangkara, kegiatan ini menjadi bentuk nyata Polresta Malang Kota dalam membangun solidaritas sosial, mempererat sinergi dengan masyarakat, dan menunjukkan kepedulian terhadap komunitas disabilitas.
Dengan semangat Polri Presisi, turnamen ini diharapkan terus berlanjut sebagai momentum pemersatu dalam keberagaman dan sportivitas.
