PATI – Jelang puasa Ramadhan kali ini harga gabah hasil panen raya padi di Kecamatan Kayen Kabupaten Pati Jawa Tengah mengalami kenaikan. Harga gabah basah dari sawah meningkat menjadi Rp 6500 per kilogram.
Semula harga gabah kering panen (GKP) Rp 6500 per kilogram. Pada Minggu, 23 Februari 2025 ini harga gabah basah dari sawah mengalami lonjakan Rp 6500 per kilogram. Penetapan harga pembelian gabah yang lebih tinggi ini diharapkan dapat memberikan perlindungan lebih bagi petani.
Mohamad Shodiq salah satu perwakilan petani menyampaikan terima kasih kepada pemerintahan Presiden Prabowo Subiyanto yang mensukseskan program ketahanan pangan.
Ia menyampaikan pada Minggu, 23 Februari 2025 petani di daerahnya memanen padi jual gabah seharga Rp 6500 kepada Sergap Bulog Kabupaten Pati, diwakili R Luqman, dan didampingi dari unsur Petugas TNI Koramil Afandi (Babinsa Pesagi), Bekti, Hasan dari unsur PPL : Supriyanto , S.Tr.Pt (PPL Ds Pesagi), Parsimin, S.Tr.Pt (Koordinator BPP Kayen). Sedangkan dari unsur Kelompok Tani : Tani Makmur (ketua : Subadi) Kayen terjun di area sawah Dukuh Jetis Desa Pesagi.
Gabah basah yang dibeli Bulog, langsung dari area akses jalan sawah milik Hj. Juwariyah garapan sawah Shodiq, sawah Pasirun dan sawah milik Darjo. Selain itu juga sawah milik Santoso, Karyono, Ali dan Romli. Panenan kesemuanya kurang lebih mencapai 10 ton dengan luas tanah kurang lebih sekitar 11 kotak.
“Baru kali ini petani merasakan lonjakan harga gabah yang stabil secara nasional. Bahkan, tengkulak berani membeli gabah basah dari sawah seharga Rp 6700 – Rp 6800 per kilogram,” kata Shodiq senang.
Harga pembelian gabah basah lebih tinggi, Rp 6500 tersebut merupakan arahan Presiden Prabowo.
Presiden minta seluruh penggilingan padi menyerap gabah dari petani dengan harga yang telah ditentukan. Kebijakan melindungi petani ini untuk mempercepat tercapainya swasembada pangan. (Sdq)