YOGYAKARTA — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Yogyakarta memprakirakan cuaca di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam tiga hari ke depan, 19 hingga 21 Oktober 2025, berpotensi diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat, terutama pada siang hingga malam hari.
Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono, S.Si., M.Kom., menunjukan hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan suhu muka laut di sekitar Laut Jawa dan Samudra Hindia Selatan Jawa terpantau relatif hangat, berkisar antara 26–28°C, dengan anomali 0,5 hingga 1,0°C. Kondisi tersebut meningkatkan suplai uap air ke atmosfer dan mendukung pembentukan awan hujan di wilayah DIY.
Selain itu, pola konvergensi atau pertemuan angin di sekitar wilayah Jawa turut memperkuat potensi pertumbuhan awan hujan. Kelembaban udara pada ketinggian 1,5–3,0 km juga tercatat cukup tinggi, yakni mencapai 70–90 persen.
BMKG memprakirakan pada 19 Oktober 2025 terjadi hujan ringan–sedang berpotensi terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara. Sedangkan pada 20–21 Oktober 2025 hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di Kota Yogyakarta, Sleman, Kulon Progo, Bantul bagian utara, dan Gunungkidul bagian utara.
Untuk Perairan Yogyakarta, tinggi gelombang diperkirakan mencapai 1,25–2,5 meter, masuk dalam kategori sedang.
Warjono mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang dapat terjadi sewaktu-waktu, terutama di wilayah rawan banjir dan longsor.
“Masyarakat diimbau untuk tidak berteduh di bawah pohon atau baliho saat hujan disertai petir, serta memeriksa kondisi rumah agar terhindar dari kebocoran atau korsleting listrik,” ujar Warjono. (bams)