MAMUJU TENGAH — Suasana dini hari di Topoyo, Mamuju Tengah, mendadak geger. Dalam lanjutan razia Penyakit Masyarakat (Pekat) yang digelar Minggu (29/6/2025), petugas gabungan Polres Mateng dan Satpol PP menggerebek sejumlah titik rawan yang menjadi sarang aktivitas menyimpang.
Hasilnya, empat pasangan bukan suami istri diamankan, termasuk seorang pria beristri yang tertangkap basah sekamar dengan rekan kerja perempuan di sebuah wisma. Keduanya berdalih telah menikah siri, namun gagal menunjukkan bukti sah hubungan tersebut. Sang pria diketahui bekerja di sebuah perusahaan kelapa sawit di wilayah tersebut.
Yang lebih mengejutkan, petugas juga menemukan seorang gadis berusia 15 tahun dalam situasi yang mengindikasikan pelanggaran norma sosial serius. Ia segera diamankan untuk dibina lebih lanjut oleh pihak berwenang.
“Operasi ini bagian dari kegiatan cipta kondisi menjelang Hari Bhayangkara. Fokus kami adalah mencegah penyakit masyarakat dan menjaga ketertiban umum,” jelas AKP Agus Suharno, Kabag Ops Polres Mateng.
Razia yang melibatkan 42 personel gabungan menyasar enam wisma/kos-kosan dan empat tempat hiburan malam. Menurut AKP Agus, setiap pasangan yang diamankan akan diproses sesuai kategori baik pembinaan maupun potensi pelanggaran hukum.
“Untuk pria beristri, proses hukum bisa ditempuh bila istri sah merasa dirugikan. Sementara anak di bawah umur akan diserahkan kepada keluarga dengan pendampingan khusus,” tegasnya.
Pihak kepolisian juga mengajak masyarakat untuk proaktif melaporkan aktivitas mencurigakan dan berperan aktif menjaga nilai moral, khususnya menjelang peringatan Hari Bhayangkara 1 Juli.
“Keterlibatan tokoh agama, adat, dan masyarakat sangat kami harapkan. Ini bukan hanya tugas polisi, tapi tanggung jawab bersama,” tutup AKP Agus.
Rangkaian operasi ini akan terus berlanjut hingga 30 Juni 2025, sebagai bagian dari upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bermartabat.
