LAHAT, — Gema alat berat akan segera terdengar di Merapi Timur. Pembangunan jalan khusus angkutan batubara oleh PT. Levi Bersaudara Abadi (PT. LBA) resmi dimulai hari ini, ditandai dengan pemecahan kendi oleh Gubernur Sumatera Selatan, H. Herman Deru, di titik nol Kilometer 107 Jalan Servo Lintas Raya (SLR), Desa Tanjung Jambu, Kabupaten Lahat.
Hadir dalam seremoni peluncuran ini sejumlah pejabat tinggi seperti Kapolda Sumsel, Irjen Pol. Andi Rian R. Djajadi, Kasdam II/Sriwijaya, Ketua DPRD Sumsel, Bupati Lahat, hingga para pemegang IUP dan pengelola angkutan batubara.
Proyek jalan sepanjang 26,4 kilometer ini akan menghubungkan titik awal di Desa Tanjung Jambu menuju Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, melewati beberapa desa strategis seperti Tanjung Lontar (9,99 km), Nanjungan (2,92 km), dan Sengkuang (7,02 km).
Dalam sambutannya, Gubernur Herman Deru menegaskan bahwa proyek ini merupakan langkah konkret menjawab keresahan masyarakat akibat truk batubara yang selama ini merusak jalan umum dan memicu konflik sosial.
“Per 1 Januari 2026, seluruh truk batubara wajib menggunakan jalan khusus. Tidak ada toleransi lagi,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar PT MHP dan PT BSP, yang sebelumnya menjadi hambatan proyek, segera berkoordinasi penuh agar target penyelesaian pada Desember 2025 bisa tercapai.
Bupati Lahat, H. Bursah Zarnubi, menyampaikan rasa terima kasih kepada Gubernur yang telah mendorong percepatan pembangunan jalan khusus ini. Ia menilai proyek ini sangat vital untuk menjaga kondisi infrastruktur umum dan menekan dampak negatif dari lalu lintas tambang.
Prosesi peresmian ditutup secara simbolis dengan pemecahan kendi oleh Gubernur Sumsel, disaksikan Forkopimda, Kapolres Lahat, Dandim 0405, jajaran Pemprov, serta para pemangku kepentingan industri batubara.
