PROBOLINGGO, – Sejuknya percikan Air Terjun Madakaripura menjadi saksi sakralnya ritual Mendak Tirta yang kembali digelar oleh masyarakat Suku Tengger. Tradisi tahunan ini merupakan bagian penting dari rangkaian Yadnya Kasada 2025, sebuah upacara keagamaan khas yang akan mencapai puncaknya pada 10–11 Juni mendatang di kawasan Gunung Bromo.
Untuk memastikan kelancaran dan kekhusyukan acara, Polres Probolinggo melalui jajaran Polsek Sukapura hadir langsung mengawal jalannya prosesi pengambilan air suci di lokasi yang dikenal mistis dan penuh nilai spiritual tersebut.
Kapolsek Sukapura, AKP Ardhi Bita Kumala, menyampaikan bahwa air yang diambil dari Madakaripura bukan sekadar simbol, tetapi memiliki makna spiritual mendalam sebagai penghubung antara manusia, alam, dan Sang Hyang Widhi (Tuhan Yang Maha Esa).
“Air suci ini akan dibawa ke Pura Luhur Poten di Lautan Pasir Bromo dan disatukan dengan enam sumber air suci lainnya dari wilayah sekitar Gunung Bromo,” jelas AKP Ardhi.
Pengawalan yang dilakukan Polres Probolinggo tidak hanya soal keamanan, namun juga bentuk penghormatan terhadap kearifan lokal dan komitmen dalam melestarikan warisan budaya Suku Tengger.
“Kami hadir sebagai bagian dari pelestari budaya. Harapan saya, generasi muda turut menjaga kelestarian tradisi seperti ini agar tidak punah ditelan zaman,” ujarnya penuh semangat.
Yadnya Kasada bukan sekadar atraksi wisata budaya, melainkan manifestasi nilai spiritual, kebersamaan, dan identitas masyarakat Tengger yang masih terjaga hingga kini.
