Portal Jatim

Semarak HUT Pasuruan ke-1096, Warga Tutur Gelar Nongkojajar Culture Carnival

Redaksi
×

Semarak HUT Pasuruan ke-1096, Warga Tutur Gelar Nongkojajar Culture Carnival

Sebarkan artikel ini

PASURUAN – Rangkaian peringatan Hari Jadi Kabupaten Pasuruan ke-1096 tahun kembali diramaikan dengan gelaran Nongkojajar Culture Carnival (NCC). Setelah sebelumnya sukses menghadirkan Bangil Art Carnival, kali ini masyarakat Kecamatan Tutur menampilkan kreativitas dan budaya lokal dalam karnaval yang berlangsung, Kamis (25/9).

Sebanyak 42 peserta ikut ambil bagian dalam acara tersebut. Mereka tampil memukau dengan kostum beragam, mulai dari nuansa budaya daerah hingga etnik nusantara. Suasana semakin semarak dengan pawai yang menempuh rute sepanjang 3 kilometer, dari pertigaan Desa Tutur hingga garis finis di depan Pasar Desa Wonosari, Nongkojajar.

Camat Tutur, Hendi Candrawijaya, mengungkapkan kebanggaannya atas partisipasi masyarakat. Menurutnya, sebagian besar kostum yang ditampilkan merupakan hasil karya warga sendiri dengan proses pengerjaan yang tidak singkat.

“Hampir seluruh kostum dibuat oleh warga. Prosesnya lama, ada yang sampai enam bulan bahkan setahun,” jelas Hendi saat menghadiri langsung jalannya karnaval.

Kemeriahan acara ini juga dinilai secara profesional. Para peserta mendapat penilaian dari sejumlah juri, termasuk perwakilan Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan dan seorang profesor musik asal Italia, Mr. Steve, yang saat ini mengajar di Malang, Jawa Timur.

Apresiasi tinggi turut disampaikan Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Pasuruan, Nurul Puspita Ningrum. Ia menilai semangat warga Nongkojajar patut diapresiasi karena mampu menyelenggarakan karnaval secara swadaya dengan skala besar.

“Saya yakin warga rela merogoh kocek cukup besar untuk membiayai kostum, sound system, hingga riasan. NCC ini adalah inisiatif murni warga Nongkojajar yang terus berkembang hingga sebesar ini. Kami salut dengan kekompakan dan semangat gotong royong masyarakat,” tutur Nurul.

Acara yang berlangsung meriah ini tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga wujud nyata pelestarian budaya lokal serta kebersamaan masyarakat Pasuruan dalam menyemarakkan hari jadinya yang ke-1096.

Baca Juga:
Sembari Menunggu Keputusan Pemkot, 39 dari 42 Pedagang Warung di Sebani Sementara 'Diperkenankan' Buka