PURWOKERTO |Di tengah maraknya hiburan digital yang membuat dunia teater semakin terpinggirkan, Teater Sanggar Seni Samudra berhasil mencuri perhatian publik lewat pertunjukan terbarunya bertajuk Kembang Mangsan. Pementasan yang digelar di Gedung Soetedja, Purwokerto, Rabu (5/11/2025), tersebut sukses besar dan dipadati penonton hingga melebihi kapasitas.
Gedung berkapasitas sekitar 500 orang itu berubah menjadi lautan penonton yang antusias menikmati setiap adegan. Pertunjukan Kembang Mangsan merupakan adaptasi dari karya sastrawan Jarot C. Setyoko dan menjadi bukti bahwa teater masih memiliki tempat di hati masyarakat.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Dinporabudpar) Banyumas, Setya Rahendra, mengaku terkesan dengan penampilan Teater Samudra.
“Baru kali ini saya sangat menikmati pertunjukan teater. Bahkan tanpa sadar, sudah sampai akhir. Teater Samudra luar biasa—begitu kreatif dan berbeda dengan penggarapan teater lainnya,” ujar Setya seusai pertunjukan.
Pujian juga datang dari Edhi Romadhon, teatrawan senior yang sudah lebih dari 40 tahun berkecimpung di dunia teater.
“Teater Samudra berbeda dari teater lainnya. Mereka mampu menjawab tantangan zaman, membuat penonton tidak jenuh, bahkan tanpa sadar terhipnotis selama 1,5 jam pertunjukan tanpa beranjak,” tutur Edhi.
Tak hanya menarik penonton dari kalangan dewasa, pementasan ini juga mendapat sambutan hangat dari generasi muda. Rafli, seorang pelajar SMA yang turut hadir, mengaku kagum dengan kreativitas yang ditampilkan.
“Keren banget! Efek tembakan, efek darah, dan properti yang dipakai terlihat sangat nyata. Rasanya seperti menonton film, bukan drama biasa,” katanya.
Keberhasilan Teater Samudra menghadirkan pementasan Kembang Mangsan di tengah derasnya arus digitalisasi menjadi bukti bahwa teater masih mampu bertahan dengan kreativitas dan inovasi. Dengan pendekatan visual yang modern dan konsep panggung yang segar, teater ini berhasil menarik minat penonton lintas generasi. (trs)












