Portal Jatim

Tembok PBM Ambrol Timpa Pedagang, Kekhawatiran Menyebar di Kalangan Pengunjung dan Pedagang

Redaksi
×

Tembok PBM Ambrol Timpa Pedagang, Kekhawatiran Menyebar di Kalangan Pengunjung dan Pedagang

Sebarkan artikel ini
Lokasi ambrolnya tembok lantai 3 Pasar Besar Malang yang menyebabkan satu pedagang terluka serius.

KOTA MALANG  – Insiden ambrolnya tembok pembatas lantai 3 Pasar Besar Malang (PBM) pada Senin (1/7/2025) meninggalkan duka dan kecemasan mendalam. Tembok yang runtuh menimpa seorang pedagang pisang, Siti Fatimah (51), warga Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang. Akibatnya, ia mengalami luka serius dan kini tengah menjalani perawatan intensif di RS Panti Nirmala.

Kekhawatiran pun merebak di kalangan pedagang dan pengunjung. Ketika portal-indonesia.com melakukan peninjauan ke lokasi kejadian dan mewawancarai beberapa saksi, banyak yang menyuarakan ketakutan mereka.

Son Haji (55), pedagang tempe yang sudah 19 tahun berjualan di PBM, mengaku was-was sejak kejadian itu.

“Waduh, kalau ditanya bagaimana perasaan saya pasca-kejadian, ya pasti kami semua khawatir dan cemas,” ujarnya.

Ia menyebut para pedagang di sekelilingnya juga merasakan hal yang sama. Mereka berharap ada langkah cepat dan konkret dari Dinas Pasar untuk mencegah insiden serupa.

“Kami butuh jaminan keselamatan. Setidaknya, ada upaya perbaikan sementara jika pembongkaran belum bisa dilakukan.”

Ketika ditanya soal rencana revitalisasi atau pembongkaran PBM, Son Haji menyatakan dukungannya.

“Apa pun yang membuat nasib pedagang lebih baik, tentu saya dukung. Saya yakin pedagang lain juga begitu.”

Tak hanya pedagang, pengunjung pun merasa was-was. Seorang wanita paruh baya yang enggan disebutkan namanya mengaku baru mengetahui kejadian tersebut.

“Kalau sudah timbul korban, sebagai pengunjung saya jadi khawatir. Kita enggak tahu kapan apes datang. Rasanya was-was terus.”

Ia juga mendukung rencana pembongkaran PBM jika memang kondisi bangunan sudah tidak layak.

“Kalau dari depan saja sudah tampak lusuh, bagian dalam apalagi. Apalagi bagian selatan pasar—sepi, gelap, dan bekas kebakaran masih terlihat jelas di tembok-tembok yang menghitam.”

Masyarakat kini menantikan langkah tegas dan cepat dari Pemerintah Kota Malang agar tragedi ini tak terulang kembali. (Junaedi).

Baca Juga:
Suli Da’im Salut Ketegasan Bupati Ponorogo Tutup Prostitusi Terselubung