JAKARTA, – Bulan Muharram telah tiba, membuka lembaran baru dalam tahun Hijriyah. Di antara seluruh bulan dalam kalender Islam, Muharram termasuk salah satu dari empat bulan haram (suci) yang dimuliakan oleh Allah SWT. Dalam bulan ini terdapat dua hari yang memiliki keistimewaan tinggi, yaitu Hari Tasu’a (9 Muharram) dan Hari Asyura (10 Muharram). Jum’at (04/05/2025)
Dua hari ini menjadi momen penting bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah, melakukan muhasabah, dan memperbanyak amal saleh. Rasulullah ﷺ memberikan perhatian khusus terhadap hari-hari ini, khususnya melalui anjuran untuk berpuasa sunnah.
Hari Asyura merupakan hari yang sangat dimuliakan dalam Islam. Rasulullah ﷺ bersabda:
صِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ، إِنِّي أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ
“Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar menghapus dosa setahun sebelumnya.”
(HR. Muslim, no. 1162)
Sebagai bentuk kehati-hatian dan pembeda dari praktik puasa kaum Yahudi, Rasulullah ﷺ juga menganjurkan puasa sehari sebelumnya, yaitu tanggal 9 Muharram (Tasu’a). Beliau bersabda:
لَئِنْ بَقِيتُ إِلَى قَابِلٍ لَأَصُومَنَّ التَّاسِعَ
“Jika aku masih hidup sampai tahun depan, sungguh aku akan berpuasa juga pada hari kesembilan.”
(HR. Muslim)
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِندَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ… مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan… di antaranya empat bulan haram.”
(QS. At-Taubah: 36)
Bulan-bulan haram (suci) adalah Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab. Di bulan-bulan ini, pahala dilipatgandakan dan dosa diperberat. Maka sangat dianjurkan memperbanyak amal kebajikan, terutama pada 9 dan 10 Muharram.
Selain puasa sunnah, berikut beberapa amalan yang dianjurkan pada hari Tasu’a dan Asyura:
- Memperluas nafkah kepada keluarga
Rasulullah ﷺ bersabda:مَنْ وَسَّعَ عَلَى أَهْلِهِ فِي يَوْمِ عَاشُورَاءَ وَسَّعَ اللَّهُ عَلَيْهِ سَائِرَ سَنَتِهِ
“Barang siapa melapangkan nafkah kepada keluarganya pada hari Asyura, Allah akan melapangkan rezekinya sepanjang tahun.”
(HR. Al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman) - Memberi sedekah kepada fakir miskin dan anak yatim
Hari Asyura adalah hari penuh rahmat. Bersedekah pada hari itu menunjukkan syukur kepada Allah atas nikmat-Nya. - Memperbanyak dzikir, istighfar, dan membaca Al-Qur’an
Hari yang mulia harus diisi dengan amalan yang mendekatkan diri kepada Allah. - Melakukan sholat sunnah dan berdoa
Memohon ampunan dan perlindungan, serta berdoa untuk kebaikan dunia dan akhirat.
Meskipun hari Asyura juga bertepatan dengan tragedi syahidnya Sayyidina Husain bin Ali RA, cucu Nabi Muhammad SAW, di Karbala, umat Islam dianjurkan untuk tidak meratapi secara berlebihan, apalagi menyakiti diri sebagaimana yang dilakukan sebagian kelompok.
Islam tidak mengajarkan bentuk-bentuk kesedihan ekstrem, melainkan mengajak umatnya mengambil hikmah, meneladani keteguhan dan kesabaran para syuhada.