Portal DIY

Upacara Adat Saparan Bekakak Pikat Ribuan Pengunjung, Wabup Dorong Pelestarian Tradisi dan Budaya

Portal Indonesia
×

Upacara Adat Saparan Bekakak Pikat Ribuan Pengunjung, Wabup Dorong Pelestarian Tradisi dan Budaya

Sebarkan artikel ini
Wabup Sleman Danang Maharsa lepas pemberangkatan kirab upacara adat Bekakak di Gamping (Portal Indonesia/Brd)

SLEMAN – Ribuan orang memadati lapangan Ambarketawang, Kapanewon Gamping, Kabupaten Sleman untuk menyaksikan upacara adat Saparan Bekakak yang diselenggarakan warga Kapanewon Gamping, Jumat (8/8/2025). Bahkan jalan jalan sekitar lapangan Ambarketawang juga dipadati pengunjung.

Dalam upacara adat Saparan Bekakak yang dilaksanakan rutin tiap bulan Jawa Sapar ini, pelaksanaanya diawali dengan prosesi upacara adat yang diikuti oleh seluruh bregodo disertai dengan prosesi pecah kendi sekaligus pelepasan burung.

Kemudian, prosesi dilanjutkan dengan kirab bregodo dengan membawa sejumlah sesaji bekakak yang juga diikuti oleh arak-arakan ogoh-ogoh menuju Gunung Gamping. Pemberangkatan kirab dilepas oleh Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa.

Dalam sambutanya Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa mengatakan
bahwa acara Saparan Bekakak ini merupakan salah satu warisan budaya yang sangat berharga dan memiliki makna yang besar, khususnya bagi warga masyarakat Ambarketawang, Kapanewon Gamping.

“Saparan Bekakak ini juga merupakan simbol rasa syukur masyarakat Ambarketawang kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dilakukan melalui tradisi, dengan harapan mendapatkan berkah, dijauhkan dari mara bahaya, tanah yang subur, kesehatan, kemuliaan, keselamatan, dan rezeki yang melimpah,” jelasnya.

Danang juga menilai bahwa penyelenggaraan kegiatan ini menunjukkan semangat dan kesungguhan semua elemen masyarakat dan pemerintah dalam melestarikan adat budaya yang luhur.

“Upacara Adat Saparan Bekakak ini menunjukkan semangat dan kegembiraan warga dalam kerukunan dan kebersamaan di masyarakat Ambarketawang,” ucapnya.

Ia berharap, semua upaya yang telah dilakukan ini juga dapat melestarikan seni tradisi dan kebudayaan di wilayah Yogyakarta.

Prosesi tersebut diakhiri dengan penyembelihan sepasang bekakak sepasang patung pengantin yang terbuat dari tepung ketan dan gula merah. Penyembelihan tersebut dilakukan di Petilasan Gunung Gamping. (Brd)

 

Baca Juga:
Jamin Keamanan Konsumsi Obat dan Makanan, Pemkab Sleman Jalin Kerjasama dengan BPOM