Portal DIY

Wabup Sleman : Padi Organik Varietas Sembada Merah Merupakan Padi Unggulan Sleman

Portal Indonesia
×

Wabup Sleman : Padi Organik Varietas Sembada Merah Merupakan Padi Unggulan Sleman

Sebarkan artikel ini
Danang Maharsa (Baju coklat) tunjukkan padi yang dipanen (Portal Indonesia/Brd)

SLEMAN – Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa, melakukan panen padi organik varietas Sembada Merah yang dibudidayakan oleh Kelompok Tani Mekar, Ngalian, Widodomartani, Ngemplak, Sleman, Selasa (15/7/2025).

Ketua Ketua Kelompok Tani Mekar, Sugiono, Padi organik varietas Sembada Merah yang dipanen ini. merupakan padi unggulan lokal Kabupaten Sleman, bersama dengan varietas Sembada hitam. Hal ini ditegaskan dengan SK Kementerian Pertanian No 125 dan No 126 tahun 2019.

Padi dengan beras berwarna ini memiliki rasa pulen dengan kandungan protein dan antioksidan yang lebih tinggi sehingga bermanfaat untuk kesehatan.
Sugiono menambahkan bahwa luas lahan padi organik yang dipanen kali ini seluas 6,3 hektar, dengan hasil panen rata-rata 7 ton lebih Gabah Kering Panen (GKP) per hektar.

“Kita juga sudah bersertifikat organik Lembaga Sertifikasi Organik Seloliman (LeSos) sejak 2022,” ucapnya.

Wakil Bupati Sleman mendukung penuh program penanaman padi organik Sembada Merah ini. Terutama kondisi luas sawah yang semakin menurun seperti saat ini, maka petani didorong untuk menanam padi yang bernilai tinggi, seperti padi varietas khusus dan padi hasil budidaya organik.

“Ditambah kesadaran masyarakat yang semakin tinggi akan gaya hidup sehat seperti sekarang ini, maka permintaan padi organik ini tentu akan meningkat,” kata Danang.

Sementara itu Direktur Perbenihan Tanaman Pangan, Direktorat Perbenihan Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian RI. Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc yang hadir pada kesempatan tersebut mengapresiasi Kelompok Tani Mekar yang berhasil memanen 7 ton per hektar padi organik.

Menurutnya hasil ini melebihi rata-rata nasional yang hanya 5,2 ton per hektare.
“Kami mengapresiasi sinergi yang telah berjalan baik antara pemerintah, kelompok tani, KWT, dan stakeholder lainnya, sehingga menghasilkan hasil panen yang memuaskan,” ucapnya. (Brd)

Baca Juga:
30 Siswa SMA/K di Sleman Ikuti Pembinaan Mental Spiritual