KOTA MALAN – Sebanyak 165 pendonor darah yang telah mendonorkan darahnya sebanyak 50 hingga 75 kali, menerima piagam penghargaan dari Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Malang, Sabtu (21/06/2025).
Penghargaan ini diberikan dalam sebuah acara di hotel kawasan utara Kota Malang. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, hadir langsung untuk menyerahkan piagam dan menyampaikan rasa hormat serta kebanggaannya kepada para pendonor.
Dalam sambutannya, Wahyu menyebut para pendonor darah sebagai pahlawan kemanusiaan.
“Tidak semua orang mendapat kesempatan menyumbangkan darahnya. Para pendonor ini adalah pahlawan—pahlawan yang mungkin tak terdengar sorak sorainya, namun jasanya begitu besar bagi sesama,” ungkap Wahyu dengan penuh haru.
Pada kesempatan tersebut, diserahkan 129 piagam untuk pendonor yang telah berdonor sebanyak 50 kali, serta 36 piagam untuk mereka yang telah mencapai 75 kali donasi.
Wahyu juga menegaskan bahwa setetes darah yang diberikan sangat berarti bagi kehidupan orang lain.
“Penghargaan ini memang tidak sebanding dengan pengorbanan mereka. Tapi ini bentuk kecil dari rasa terima kasih kami, dari Pemkot dan PMI Kota Malang.”
Tak hanya mengapresiasi, Wahyu juga mendorong generasi muda, terutama kaum milenial, untuk terlibat aktif dalam donor darah.
“Saya dengar, untuk mencapai 75 kali donor itu bisa butuh waktu hingga 20 tahun. Ini luar biasa. Harapan kami, anak-anak muda bisa terinspirasi dan ikut dalam gerakan kemanusiaan ini.”
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa kebutuhan darah di Kota Malang masih sangat tinggi.
Senada dengan itu, Ketua PMI Kota Malang, Imam Buchori, mengungkapkan bahwa sepanjang tahun 2024, PMI telah mendistribusikan lebih dari 200 ribu kantong darah ke seluruh rumah sakit di wilayah Malang Raya.
“Permintaan darah masih tinggi, karena itu kami terus mengajak masyarakat untuk tidak ragu menjadi pendonor. Bisa datang ke Unit Donor Darah di Jl. Buring 20 atau ke unit mobile kami yang berkeliling,” jelas Imam.
Di tengah tingginya kebutuhan, sosok-sosok pendonor seperti mereka menjadi penopang harapan hidup bagi ribuan orang yang membutuhkan. Karena itulah, mereka layak disebut sebagai pahlawan sejati yang menolong tanpa harus dikenal.