PROBOLINGGO — Setiap hari Jumat pagi, suasana di Desa Rawan, Kecamatan Krejengan, tampak berbeda. Warga, perangkat desa, hingga kader desa berkumpul dalam kegiatan kerja bakti rutin yang digagas Pemerintah Desa setempat. Tak sekadar membersihkan lingkungan, kegiatan ini menjadi forum silaturahmi yang hangat dan penuh nilai sosial.
Kepala Desa Rawan, H. Mustapa Husen, saat ditemui Jumat (13/06/2025), menyampaikan bahwa kerja bakti bukan hanya tentang menjaga kebersihan, tetapi juga mempererat hubungan sosial warga.
“Saya ingin kerja bakti menjadi budaya bersama. Kita saling sapa, kerja ringan-ringan bersama. Yang penting guyub dan hadir. Ini juga jadi ajang silaturahmi antara staf, perangkat, dan warga. Semua setara, pakai kaos oblong dan sandal jepit. Yang berat-berat, kita serahkan ke tukang,” ujarnya dengan senyum.
Kegiatan yang dilakukan beragam, mulai dari membersihkan taman dan selokan, memotong pohon liar, memperbaiki pos kamling, mengganti lampu jalan, hingga memperindah fasilitas sosial desa. Pelaksanaannya dilakukan dari pukul 08.00 hingga 10.00 WIB dengan prinsip gotong royong dan kebersamaan.
Menurut Mustapa, kerja bakti adalah wadah yang paling inklusif, melibatkan warga dengan latar belakang yang beragam. “Tidak ada forum seplural kerja bakti. Semua hadir, tak peduli status atau jabatan. Di sinilah kita belajar menjadi masyarakat yang saling peduli,” tegasnya.
Sementara itu, Sainul Hasan, salah satu perangkat desa, menambahkan bahwa kegiatan ini adalah wujud nyata kepedulian warga terhadap lingkungannya.
“Kami ingin kerja bakti ini tidak hanya jadi rutinitas, tapi juga menjadi budaya positif. Kebersihan bukan hanya tugas pemerintah, tapi tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Pemerintah Desa Rawan optimistis, dengan kerja bakti rutin setiap Jumat, wajah desa akan semakin bersih, asri, dan nyaman dihuni. Lebih dari itu, semangat gotong royong dan nilai sosial masyarakat pun terus tumbuh.