Berita

Sambut KemenEkraf di Cikeas Art Gallery, SBY Paparkan Perjalanan Seni dari Kanvas hingga Nada

Redaksi
×

Sambut KemenEkraf di Cikeas Art Gallery, SBY Paparkan Perjalanan Seni dari Kanvas hingga Nada

Sebarkan artikel ini

JAKARTA – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) melakukan kunjungan kerja ke Cikeas Art Gallery milik Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang berlokasi di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat (14/5).

Kepada Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya beserta jajaran, SBY menjelaskan, per 2 Mei 2025 genap 4 tahun dirinya melukis dan lebih dari 350 lukisan telah dihasilkannya. Sebagian lukisan berada di Cikeas Art Gallery dan sebagian besar berada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan.

“Tempat ini saya sebut sebagai mini Gallery Cikeas Art Gallery, sedangkan yang utama ada di Museum dan Galeri SBY-ANI di Pacitan yang merupakan museum kepresidenan pertama di Asia. Ada sekitar 350 yang saya buat, di Pacitan ada sekitar 200, sedangkan sisanya di sini,” ujarnya.

Sambil mengajak rombongan Kemenekraf berkeliling melihat beragam jenis lukisannya di dalam galeri, beliau menjelaskan bahwa pada awal masa melukis, ia lebih banyak melukis landscape seperti laut, pantai, atau pegunungan.

Namun, pada perkembangannya, SBY mulai melukis objek lainnya seperti binatang, rumah di pedesaan, bahkan bangunan artistik. Belakangan, SBY juga banyak melukis dengan mengeksplorasi gaya abstrak atau semi-abstrak.

Lukisan yang dibuat memiliki ukuran yang variatif, dari kecil hingga panjang mencapai 3 meter. Di antara lukisan besar tersebut terdapat lukisan berjudul “The Day God Test Our Faith and Courage”, menggambarkan kejadian tsunami di Aceh, berukuran 310 cm x 140 cm yang dilukisnya dalam 15 jam.

“Judul lukisan ini bermakna sebuah haru ketika Tuhan menguji keimanan kita dan keberanian kita untuk dapat kembali bangkit,” jelasnya.

Dalam melukis, SBY awalnya menggunakan cat acrylic. Seiring waktu, beliau mulai mencoba cat minyak, dan ada beberapa lukisan yang dibuat dengan pisau palet, bahkan menggunakan teknik finger painting atau melukis dengan jari tangan.

Baca Juga:
Kota Malang Dipuji Menteri Ekraf, Kota Kreatif UNESCO, Mesin Ekonomi Baru dari Kreativitas Anak Muda

Dalam kunjungan tersebut, SBY menyampaikan sejumlah rencana kegiatan kesenian yang ia siapkan pada tahun 2025 ini. Antara lain, pada bulan Agustus beliau akan mengadakan sebuah Art Movement, yaitu melukis bersama sejumlah pelukis dari institusi seni seperti ISI Yogyakarta, ISI Solo, Seni Rupa ITB, dan IKJ, bertemakan “Indonesia: A Country of Peace and Hope.”

Masih pada Agustus 2025, SBY juga akan meluncurkan single album musik berjudul “Save Our World”, lagu ciptaannya yang aslinya berjudul “Untuk Bumi Kita” dan dibawakan oleh 35 penyanyi lintas generasi, di antaranya: alm. Titiek Puspa, Vina Panduwinata, Yuni Shara, Sandi Sondoro, Rio Febrian, Cakra Khan, Saykoji, Novia Bachmid, Rizwan Fadilah (Njan), hingga penyanyi cilik berusia 7 tahun.

Pada September 2025, SBY juga akan menggelar Pameran Lukis Tunggal yang akan memamerkan sekitar 100 lukisan terbaiknya ke hadapan publik.

Tidak berhenti di dunia lukisan dan musik, SBY juga memiliki bakat menulis. Ia tengah menyelesaikan edisi ke-3 buku kumpulan puisi dan merampungkan sebuah novel fiksi bergenre suspense.

Di akhir pertemuan, SBY berpesan bahwa Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional.

“Ketika saya merumuskan nomenklatur ekonomi kreatif pada 2011 (Kemenparekraf), saya percaya bahwa ekonomi nasional tidak hanya bertumpu pada sektor agraria dan industri padat modal. Kita hanya perlu menyatukan seni dan teknologi, karena Indonesia kaya akan budaya dan kreativitas,” ujar SBY.

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, mengapresiasi sambutan hangat dari Presiden RI ke-6 yang memiliki multi talenta di berbagai bidang seni.

“Penjelasan dan pesan yang Bapak SBY sampaikan tadi membuat kami semakin yakin bahwa peran para seniman dalam mendukung bangkitnya industri kreatif di Indonesia sangatlah penting. Sejalan dengan penugasan dari Presiden Prabowo, kami diamanahkan agar para pekerja seni dapat menghasilkan karya yang semakin berkualitas, sekaligus semakin sejahtera kehidupannya, terutama dalam era teknologi dan digital saat ini.”

Baca Juga:
Dua Gedung Baru RSUD RT Notopuro Sidoarjo Siap Rampung Akhir 2024, Layanan Kesehatan Makin Optimal

MenEkraf juga menyampaikan pesatnya perkembangan bisnis berbasis Kekayaan Intelektual (Intellectual Property/IP) saat ini di Indonesia.

“Salah satu fokus utama Kemenekraf adalah pendampingan kepada para pegiat ekonomi kreatif, termasuk para seniman, untuk mendaftarkan Hak Kekayaan Intelektualnya. Hal ini penting, tidak hanya untuk keperluan komersialisasi, namun juga untuk perlindungan hukum dari hasil karya yang dimilikinya,” ujarnya.

Dalam kunjungan ini, Menteri Ekraf Teuku Riefky Harsya didampingi oleh Wakil Menteri Ekonomi Kreatif, Irene Umar, serta sejumlah pejabat eselon I dan II. (Muh Nurcholis)